Pages

  • Home
  • BOOK REVIEW
  • FILM
  • MUSIC
  • TRAVEL
  • GAME
  • KULINER
Facebook Instagram Google + E-mail

Dream Liner


Judul : Confessions
Judul asli : Kokuhaku
Penulis : Minato Kanae
Penerjemah : Clara Canceriana, Andry Setiawan
Cetakan Pertama : Agustus 2019
Tebal : 304 halaman

Sudah lama banget rasanya nggak ketik-ketik di blog, wkwk. Rindu saya rindu. Nggak terasa juga perjalanan kita di 2019 hampir berakhir ya, guys. Semoga di tahun berikutnya, semakin bertambah yang baik-baik. Aamiin. 

Anyway, kemarin pas ke Gramedia, akhirnya kebeli juga buku yang satu ini. Setelah membaca buku-buku karya Akiyoshi Rikako-sensei, saya jadi ketagihan baca-baca buku J-Lit terbitan Penerbit Haru  bergenre misteri thriller. Entah, pokoknya, asyik, tegang, greget gimana gitu bacanya.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Udah pada tau game LifeAfter belom? Yup, di postingan sebelumnya, saya udah menceritakan tentang beberapa keunikan dan apa saja yang bisa dilakukan di game besutan NetEase ini. Salah satunya adalah masak. Masak? Yoi gaes, MASAK. Wkwkw. 

Share
Tweet
Pin
Share
10 komentar


Yuhuuu, karena bosan sama playlist yang itu-itu mulu, saya akhirnya mencoba untuk mencari-cari lagu-lagu lama. Lagu saat SD, SMP, pokoknya semua yang saya inget, yang saya pernah dengerin, saya coba cari kembali. Well, and it works gaes. 

Ketika saya ngedengerin beberapa lagu lama, saya ngerasa terlempar balik ke masa lalu anjay, wkwk. Entah seperti ada beberapa kilasan yang membayang. Semakin didengerin dan diresapi, jadi semakin kangen dengan masa-masa dulu. Aduh, jadi melo kan, haha.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Oke, awalnya saya nggak percaya kalo saya beneran sampe sini, wkwk. Dari mulai minta ijin ortu, pertama kali pesen tiket pesawat, pertama kali ke bandara, first plane sendirian... dan dari situ saya bener-bener nyadar kalo saya memang berjiwa bolang, teman-teman. 

MAKASSAR. Yaaa, Makassar. Why Makassar? Karena jauh *apasih, wkwk. Jadi gini, saya liburan ke Makassar (bodo amat :v) dan ini adalah pengalaman pertama pergi ke luar pulau sendirian (dengan pedenya). Selain karena penasaran sama rasanya naik pesawat (?), saya juga penasaran sama kota-kota di luar Jakarta. Ternyata eh, sama aja gaes, macet juga walau nggak separah di ibukota, sih.

Pesawat landing pukul satu malam. Oke, waktu itu saya dijemput sama teman yang memang tinggal di sana dan segera diantar ke penginapan. Sampai pagi, saya nggak bisa tidur. Entah karena excited atau karena mikir "serius gue beneran sampe sini?" wkwk. Dan walhasil, saya tidur sampai siang. Ini sebenernya mau tidur apa liburan, yah. Entah.

Ada beberapa alasan kenapa saya akhirnya jadi pergi ke Makassar. Selain untuk memastikan rasa, di Makassar ada beberapa teman game yang pengen saya temui. Jadilah akhirnya sore harinya, saya dan teman-teman game saya meet up. Di mana? Di Pantai Losari, guys.



[ Beberapa penampakan di Pantai Losari ] 

Pantai Losari ini terletak di sebelah barat kota Makassar. Lokasinya memang dekat banget sama jalan besar. Di sekitarnya banyak hotel-hotel dan gedung-gedung perkantoran. Di sini memang tempatnya luas dan cocok buat kumpul. Kalau pagi cocok buat yang suka jogging sama jalan-jalan ringan. Tapi kalo sore, di bawah jam 5, masih agak panas. Kalau udah dekat sunset, pas Maghrib gitu suasananya udah adem. Anginnya sepoi dan senjanya indah banget pemirsaaa.

Itu adalah pertama kalinya saya menyaksikan matahari perlahan-lahan tenggelam. Menyisakan semburat merah di langit dan memantulkan cahaya jingga di air laut. Masya Allah, amazing banget sumpah lah. Saya sampe diem, bengong agak lama saking takjubnya. Saya tuh merasa kecil banget di tengah hamparan dunia yang luas ini (sok puitis banget anjay, wkwk). Seenggaknya, itulah rasa yang masih ikut saya sampai sekarang.

[ Maka, nikmat manalagi yang kau dustakan, Dek? ]
Oh ya, di sekitar sini juga banyak patung dan letter besi. Waktu itu nggak sempat foto-foto di letter besinya, cuma fokus ke sunset wkwk. Padahal ada cukup banyak, Toraja, Makassar, Pantai Losari, dll. Ada juga masjid terapung, cari di google namanya masjid Amirul Mukminin. Waktu itu lokasi kumpulnya cukup jauh dari masjid, jadinya nggak jadi ke sana, deh. Padahal pengen.

Di sepanjang jalan ada banyak juga pedagang yang berjualan. Ada yang berjualan makanan, snack ringan dan souvenir. Saya dan teman-teman akhirnya mlipir ke salah satu warung kaki lima, nyobain pisang epe, wkwk.

Pantai Losari ini walau malam juga masih rame banget. Mungkin karena dekat sama pusat kota kali, ya. Dan di sekitarnya juga banyak pedagang jadi bisa sekalian kulineran. Serius, deh pokoknya. Bagi kalian yang dateng ke Makassar, Pantai Losari merupakan salah satu tempat wajib yang harus dikunjungi. Sensasi menyaksikan matahari terbenam di depan mata itu memang nggak ada duanya, gaes. Semoga di lain kesempatan bisa ke sini lagi dan menghasilkan lebih banyak foto sunset *apasih, wkwk. Aamiin. []

* Credit Photo : Personal Collection by Me (Nira Kunea)


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Hei halo, what's up gaes. Mumpung masih dalam suasana Lebaran, saya mau mohon maaf atas segala salah dan khilaf yang pernah saya lakukan kepada para netizen semua. Semoga hidup kita senantiasa diberi keberkahan oleh Allah SWT. Aaamiin aamiin. 

Okey, sungbe (langsung bae) ya, kali ini saya mau bahas game. Yap, game, gak salah lagi, wkwk. Game satu ini merupakan game survival pertama saya dan saya langsung nolep (baca: no life) banget mainin ini game. Selain karena first experience, game ini punya daya tarik tersendiri bagi para player untuk terus memainkannya. Yosh, ini dia, LifeAfter!

Sejak pertama kali rilis dalam bahasa Inggris di bulan Maret 2019 ini, LifeAfter telah menyedot perhatian para pencinta game. Game MMORPG besutan NetEase bertema zombie layaknya adaptasi dari Walking Dead ini akhirnya tersedia untuk Android dan IOS. 

Sebenarnya, saya juga jarang update mengenai game. Game MMORPG pertama saya adalah Toram Online. Namun, saat itu ada masalah server yang mengakibatkan tidak bisa login ke dalam game, dan akhirnya mencari pelampiasan, wkwk. Setelah kecewa dengan Laplace M yang tidak sesuai dengan ekspektasi, saya akhirnya berubah haluan untuk download game lain. Dan akhirnya dipertemukanlah dengan LifeAfter (etdah malah curcol, wkwk).

Oke, sesuai judul, game ini emang seru abis. Nggak sangsi karena saya sendiri merasakannya. Ada banyak hal yang bisa kalian lakukan di game ini. Masak, berkebun, bangun rumah, gelut sama zombie, gelut antar player, bikin senjata, miara anjing wkwk, maling, naik heli, mancing, nguli dll dsb dst. Kata orang, game ini mirip Durango, tapi karena saya nggak tau Durango jadi yaudah main game ini aja, wkwk.

Berikut adalah beberapa hal unik di LifeAfter yang saya rangkum untuk manteman sekalian:

1. Bisa punya Roommate 

Apa itu roommate? Ya iya, pasangan, hoho. Sistem roommate akan memberikan keuntungan antara lain bisa sharing item/ material, bisa ngedit/ build rumah pasangan serta bisa ngerjain quest bareng. Quest bareng ini, jadi kalau misal kita satu party/ team dengan roommate, quest yang diterima akan sama, jadi bisa saling bagi kerjaan. Yang mana akan mempercepat proses penyelesaian quest. 

[ Mantan Roomate, wkwk ]

2. Bad weather/ ancaman yang berbeda di tiap map

Untuk bertahan hidup di dunia yang sudah dipenuhi zombie ini, tentunya kita perlu mengumpulkan resources. Entah itu untuk bangun rumah, untuk masak, untuk bikin senjata dan lain sebagainya. Pihak developer sudah menyiapkan map khusus untuk mengumpulkan resources, namanya pact zone. Ada beberapa pact zone yang pelan-pelan akan terbuka sesuai dengan level gathering. 
Namun, walaupun begitu, kita harus hati-hati dengan ancaman-ancaman/ bad weather di map tersebut. Di antaranya: 

1) Fall Forest, setiap malam hari, para zombie akan semakin banyak muncul.
2) Sand Castle, ada bad weather namanya sandstorm dan akan mengurangi darah/ HP kalian kalau tidak berlindung ke cave/ gua terdekat.
3) Snow Highland, gunung yang dipenuhi salju ini punya blizzards yang akan menyebabkan tubuh kalian kedinginan kemudian membuat HP kalian bocor. Solusinya, bisa berlindung di save house terdekat atau bikin api unggun. 
4) Mouth Swamp, map ini merupakan map tersuram versi saya selama main di LifeAfter, wkwk. Di sana ada buaya yang bisa ngejar sampai jarak yang lumayan jauh. Rawa yang bisa menyebabkan kalian tenggelam kalau lama-lama berdiri/ berjalan di atasnya (jadi, kalau jalan di atas rawa itu harus lompat-lompat). Tentakel yang muncul tiba-tiba dan bikin sport jantung ketika lagi lari. Serta gas malam hari yang menyebabkan health kalian perlahan-lahan turun. 
Ada juga believer, life sucker dan perkumpulan gather zombie yang sekali hit bisa ngurangin HP yang lumayan banyak. Kalau dikejar/ dikeroyok sih bisa tewas seketika. Namun, mereka punya sarang. Kalau kita nggak nyasar, sih, masih aman dari ancaman mereka, wkwk. 


[ Salah satu penampakan di Mouth Swamp ]

5) Mount Snow, berbeda dengan Snow Highland yang isinya full salju, di map Mount Snow ini terbagi menjadi dua wilayah. Yang satu wilayah pegunungan dan merupakan surga bagi yang ingin gathering karena letak resources-nya yang berdekatan. Kemudian wilayah satunya berupa pegunungan yang tertutup salju. Sebenarnya saya jarang main ke map ini, sih, tapi denger-denger, tentara di map ini cukup galak, yang sekalinya ngehit bisa bikin HP ngurang banyak. 
6) Redwood Town, map ini belum lama rilis, sih. Di map ini kalian bisa memilih mau di club mana, mau ikut Guardians atau Bandits. Bagi yang memilih Guardians, sebaiknya hati-hati karena ancaman kalian adalah para Bandits. Begitu pula sebaliknya. 
7) Santopany. Yuhuuu, ini dia gaes map yang hits abis. Jadi, di sini tuh isinya pantai, cocok banget bagi yang suka liburan. Pemandangannya juga kece badai. Pokoknya betah, deh kalo lagi jelajah di Santopany. Tapi, hati-hati gengs, kalo di Mouth Swamp banyak buaya, di Santopany banyak kadal :v
Di sini juga ada typhoon, ya namanya pantai yee kan, jadi kalian harus hati-hati kalo nggak mau terbang terbawa angin topan atau di hit kadal, wkwk. 


3. War Antar Camp

Camp/ Guild, kalau di sini kita nyebutnya Private Camp, merupakan sebuah tempat di mana para player berkumpul untuk sama-sama bertahan hidup. Nah, LifeAfter punya fitur camp vs camp, di mana suatu camp bisa menyerang camp lain untuk mengambil wilayah kekuasaan serta resources-resources di tempat tersebut.  

4. Bisa Maling, Gaess

Jadi ini adalah salah satu fitur, namanya Turbulent City. Kalau kita menggunakan fitur ini, kita akan masuk ke camp lain dan bisa membobol/ merusak manor orang dan mendapatkan resources dari sana. Tapi, hati-hati ya gaes kalau pakai fitur ini, kalau ketahuan sama anggota camp yang dimaling, bisa abis dikeroyok, wkwk. 

5. Gelud antar Player

Yaaa, selain pact zone di mana kalian bisa mengumpulkan bahan-bahan tanpa takut kebegal, pihak NetEase sudah menyiapkan war zone juga loh gaes bagi kalian yang suka gelut-gelutan xD
Yang paling populer adalah di Farstar City. Kalian bisa dua mode di sini, mode peace dan mode invade. Disarankan sih, hati-hati kalau di Farstar, karena walau sudah setting di mode peace, tetep aja ada yang iseng nembakin sampai knock, wkwk.  

Selain di Farstar, ada juga map Charles Town. Di sini juga bisa PvP namun lebih kepada map yang cocok untuk war antar clan. Bahkan sampai ada Charles Town Clash di mana  beberapa camp terkuat akan diadu untuk menentukan siapa yang paling kuat dan nantinya akan mendapat gelar Charles Town Lord. 


[ BOYBAND !! ]

6. Nge-loot 

Istilah ini mulai populer di kalangan player setelah masuk ke map Sand Castle dan Snow Highland. Jadi, ada beberapa titik di map tersebut, yang biasanya dijaga ketat oleh zombie-zombie. Di titik tersebut ada kotak misterius yang kalau hoki bisa mendapat item-item langka/ precious. Katakan saja seperti polymer coating (bahan untuk membuat senjata) dan film fabric (bahan untuk membuat armor). 

Sebenarnya ada banyak hal-hal baru yang saya temui di game ini karena memang this is my first survival game, hehe. Memang mungkin cukup bosan kalau setiap hari hanya doing main quest. Tapi, percayalah, ada banyak hal yang bisa kalian lakukan kalau lagi gabut, wkwk. Kalau saya sih sukanya mancing, trus masak, atau kadang berkebun. Jual-jual resources buat beli senjata, bikin GG character, build manor (rumah), atau kadang ngobrol gaje sama temen camp. Pokoknya, never ending playable. Saya pernah tiga jam nonstop megang HP mainin ini game, haha. 

Oke gaes, kalo kalian punya pengalaman seru dan unik selama memainkan ini game, boleh share juga, kok. Btw, yang mau add saya juga boleh. IGN Niraito, server Charles Town. []

Credit Photo : By Me




Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
[ Credit : bibithidup.blogspot.com ]
Ketika film ini pertama kali rilis, saya masih SD. Kalo nggak kelas lima, ya kelas enam. Waktu kecil, sampai SMK, saya seneng banget emang nonton film di TV, sampe dibela-belain begadang wkwk. Maklumlah, namanya juga hidup di desa, akses ke bioskop jauh sangat. 

Nah, waktu itu pas banget Mirror tayang di TV. Saya nontonlah itu. Tapi, karena kepotong-kepotong iklan jadi kurang puas nontonnya, ditambah lagi waktu itu masih bocah banget jadi belum begitu paham jalan ceritanya, wkwk.  

Dan sekarang, saya kembali teringat dengan film masa kecil saya itu. Film yang bener-bener ngebekas di hati. Akhirnya saya streaming Youtube sampe jam satu pagi, hwhw. Film horor, sih. Tapi, kok nyesek ya? 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
[ Source Image : punxcode.blogspot.com ]

Hi semua, piuiitttt... nggak terasa ya, udah 2019 aja. Sebelum mulai ketik-ketik nggak jelas, saya ingin mengucapkan, selamat tahun baru (telat banget, anjir wkwk). Selamat jalan tahun lalu dan do'a tahun ini semoga resolusi dan keinginan-keinginan yang belum tercapai segera tercapai dan terealisasikan. Aamiin. Termasuk rajin-rajin nengokin blog dan lebih produktif menulis (semoga aja malasnya berkurang, haha). 

Okey, kali ini saya ingin bahas tentang Windrunner. Bukan Sylvanas Windrunner yang di DOTA itu, ya. Windrunner ini adalah sebuah band metal dari Vietnam. Vietnam? Yes, jarang denger, kan? Saya tahu band ini dari salah seorang temen game saya, sebut saja namanya Archngle (itu ign-nya, wkwk). Dia pun katanya juga nggak sengaja nemu band ini, pas asyik Youtube-an, nama Windrunner muncul di kolom Suggestion. Dan, yeah, tentu aja dia nyoba.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

ABOUT ME

About Me
Films maniac who loves smell of lemons and earth after the rain. Read horror stories and do lettering.

Popular Post

  • Resep-resep Unik in Game LifeAfter
    Udah pada tau game LifeAfter belom? Yup, di postingan sebelumnya, saya udah menceritakan tentang beberapa keunikan dan apa saja yang b...
  • Confessions, Kegilaan di Setiap Pengakuan
    Judul : Confessions Judul asli : Kokuhaku Penulis : Minato Kanae Penerjemah : Clara Canceriana, Andry Setiawan Cetakan Pertama : ...
  • 10 Lagu Lawas Ini Dijamin Bikin Kamu Merasa Balik ke Masa Lalu!
    Yuhuuu, karena bosan sama playlist yang itu-itu mulu, saya akhirnya mencoba untuk mencari-cari lagu-lagu lama. Lagu saat SD, SMP, poko...
  • Catatan Liburan di Taman Safari, Bogor
    Pokoknya, jalan-jalan emang nggak ada matinya. Seperti yang saya alami bersama dengan rekan-rekan kerja satu tim, akhir April lalu. Kam...
  • It's Not Just A Hobby, It's Life!
    Sampai sekarang, bahkan ketika saya merasa ada hobi-hobi lain yang lebih nge-hits dan kekinian, seperti traveling, kuliner, d...

Categories

Books Budaya Festival Film Foods Game Giveaway Hobby Indonesian Book Indonesian Film Jakarta Jejepangan K-Drama Kuliner Music Notes Novel One Ok Rock Place To Eat Review Romance Teenlit Tips & Tricks Travel True Story Visual Kei What to Eat Wisata Wonogiri Writing

Recent Post

    Blog Archive

    • ►  2025 (4)
      • June 2025 (1)
      • May 2025 (1)
      • April 2025 (1)
      • March 2025 (1)
    • ►  2024 (5)
      • November 2024 (1)
      • September 2024 (2)
      • March 2024 (1)
      • January 2024 (1)
    • ►  2023 (9)
      • October 2023 (1)
      • September 2023 (2)
      • August 2023 (1)
      • June 2023 (1)
      • May 2023 (1)
      • March 2023 (1)
      • February 2023 (1)
      • January 2023 (1)
    • ►  2022 (9)
      • November 2022 (1)
      • October 2022 (1)
      • September 2022 (1)
      • August 2022 (1)
      • July 2022 (1)
      • June 2022 (1)
      • May 2022 (1)
      • March 2022 (1)
      • January 2022 (1)
    • ►  2021 (6)
      • November 2021 (1)
      • October 2021 (1)
      • September 2021 (1)
      • July 2021 (1)
      • April 2021 (1)
      • February 2021 (1)
    • ►  2020 (5)
      • December 2020 (1)
      • October 2020 (1)
      • June 2020 (1)
      • April 2020 (1)
      • February 2020 (1)
    • ▼  2019 (7)
      • December 2019 (1)
      • October 2019 (1)
      • September 2019 (1)
      • August 2019 (1)
      • June 2019 (1)
      • March 2019 (1)
      • January 2019 (1)
    • ►  2018 (4)
      • September 2018 (1)
      • April 2018 (1)
      • February 2018 (1)
      • January 2018 (1)
    • ►  2017 (10)
      • December 2017 (1)
      • November 2017 (1)
      • October 2017 (1)
      • September 2017 (1)
      • August 2017 (2)
      • July 2017 (1)
      • May 2017 (1)
      • March 2017 (1)
      • February 2017 (1)
    • ►  2016 (14)
      • December 2016 (1)
      • November 2016 (2)
      • October 2016 (2)
      • August 2016 (2)
      • July 2016 (1)
      • June 2016 (1)
      • May 2016 (1)
      • April 2016 (2)
      • March 2016 (2)

    Follow My Blog

    Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates