Confessions, Kegilaan di Setiap Pengakuan

by - December 27, 2019


Judul : Confessions
Judul asli : Kokuhaku
Penulis : Minato Kanae
Penerjemah : Clara Canceriana, Andry Setiawan
Cetakan Pertama : Agustus 2019
Tebal : 304 halaman

Sudah lama banget rasanya nggak ketik-ketik di blog, wkwk. Rindu saya rindu. Nggak terasa juga perjalanan kita di 2019 hampir berakhir ya, guys. Semoga di tahun berikutnya, semakin bertambah yang baik-baik. Aamiin. 

Anyway, kemarin pas ke Gramedia, akhirnya kebeli juga buku yang satu ini. Setelah membaca buku-buku karya Akiyoshi Rikako-sensei, saya jadi ketagihan baca-baca buku J-Lit terbitan Penerbit Haru  bergenre misteri thriller. Entah, pokoknya, asyik, tegang, greget gimana gitu bacanya.

Oke, buku yang menyabet posisi pertama dalam Weekly Bunshun Best Mystery Novels 2008 ini menceritakan tentang seorang guru SMP bernama Moriguchi Yuko. Saat anaknya yang berusia 4 tahun ditemukan meninggal di kolam sekolah, semua orang mengira itu hanyalah kecelakaan. Namun, Moriguchi yakin kalau anaknya dibunuh oleh dua dari anak didiknya. Dan, Moriguchi nggak akan membiarkan kedua anak itu bebas. Tentu saja, Moriguchi melakukan balas dendam. Namun, balas dendam ini hanyalah awal dari mimpi buruk yang efeknya jadi meluas ke mana-mana.

Awalnya, baca novel ini terasa agak sedikit bosan. Namun, lama-kelamaan kamu akan diajak sedikit demi sedikit mengungkap siapakah pelakunya. Terlihat banget kalau Minato Kanae-sensei merupakan penulis yang sabar.

Well, pergantian sudut pandang di setiap chapter ini juga sungguh menarik. Kita diajak untuk menyusuri sisi kelam dari setiap tokoh yang terlibat. Apa yang sebenarnya jadi obsesi dan alasan mereka. And, it's psycho. Apa yang terlintas di pikiran kamu ketika anak SMP sudah ada keinginan untuk membunuh? Dari novel ini kita jadi tahu bahwa, memang ada tipe-tipe manusia yang jiwanya sudah sakit dan sanggup untuk melakukan apa pun.

Di sini saya bersimpati pada salah satu tokoh, dia merupakan satu dari sang pembunuh. Apa yang menyebabkan dia jadi seperti itu, apa sebenarnya yang dia inginkan padahal hanya sebuah hal yang sederhana. Saya juga nggak menyalahkan tindakan balas dendam Moriguchi (kalau nggak ada aksi balas dendam, novelnya nggak jalan dong, wkwk). Cuma, caranya balas dendam itu, nggak biasa dan dilakukan dalam ketenangan. And, I feel disturbing just to think about it.

Dengan beberapa twist ending, semakin melengkapi perasaan disturbing saya terhadap novel ini. Lembar terakhir bener-bener bikin saya, just like "huh?" and can't say anything, wkwk. Kalau disuruh nge-rate, sudah pasti bintang lima atas ke-psycho-an para tokohnya. Dan bagi kalian yang ikut penasaran bagaimana aksi balas dendamnya, grab it fast ke toko buku terdekat dan rasakan sendiri sensasinya, guys!

#Credit Photo : By Me




You May Also Like

0 komentar