Pages

  • Home
  • BOOK REVIEW
  • FILM
  • MUSIC
  • TRAVEL
  • GAME
  • KULINER
Facebook Instagram Google + E-mail

Dream Liner


[ Credit Photo : Akibanation ]

Kemarin pas lagi bete, sambil browsing nggak jelas, tiba-tiba mikir, kok rasanya udah lama banget nggak nonton film Jepang. Duluuuu (entah kapan), pokoknya dulu banget, pengen lihat film judulnya The Eternal Zero. Alasannya? Karena starring-nya abang Haruma Miura. Serius! Bukan karena jalan ceritanya (koplak, kan? xD) Tapi sampai sekarang belum kesampaian juga. Nah, karena nggak ada option lain dan lagi males-malesnya googling lagi tentang film Jepang yang bagus, akhirnya saya memutuskan untuk download The Eternal Zero aja. 

Oke, karena kesibukan yang tiba-tiba menghadang saya di tengah jalan, terpaksa acara nonton filmnya diundur dulu. Ada kali 2 minggu file-nya saya diemin di LP. Dan setelah ada waktu luang, karena ternyata durasi filmnya lumayan panjang, finally, selesai juga nonton film bertema perang yang satu ini. 

Well, karena filmnya bagus pakai banget, saya bener-bener tergoda buat bikin review-nya. 

Share
Tweet
Pin
Share
5 komentar


Judul : Janji Bunga Matahari (Himawari no Yokusoku)
Penulis : Koko Ferdie
Penerbit : Diandra Kreatif
Terbit : 2016
Tebal : 121 halaman


Finally, setelah genap satu bulan novel ini berada di tangan saya, akhirnya saya bisa juga merampungkan baca. Saya pikir karena kebanyakan beli kitab, saya jadi susah menyelesaikan baca buku sampai akhir. Haha #apaanbanget

Yep, Janji Bunga Matahari (Himawari no Yokusoku) memang ber-setting di Jepang. Makanya saya tertarik buat beli. Langsung dari penulisnya, lagi. Ceritanya sendiri, menurut saya sih, simpel. Daripada novel, mungkin lebih tepat disebut sebagai novelet kali, ya?

Share
Tweet
Pin
Share
6 komentar


Setiap air terjun memang memiliki daya tariknya tersendiri. Seperti curug Cimahi yang sering disebut sebagai air terjun Pelangi, misalnya. Kenapa disebut air terjun pelangi? Alasannya bisa kamu temukan kalau kamu berkunjung ke tempat ini kala malam hari.

Yep, air terjun yang berlokasi di Jalan Kolonel Masturi No. 325, Kertawangi, Cisarua - Bandung Barat ini memang bisa memancarkan cahaya warna-warni saat malam tiba. Cahaya ini berasal dari lampu LED yang dipasang di belakang air terjun.

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar



Judul : Reruntuhan Musim Dingin
Penulis : Sungging Raga
Penerbit : Diva Press
Terbit : Januari, 2016
Tebal : 204 halaman
ISBN : 978-602-391-079-3

Pertama kali lihat buku ini di rak novel Gramedia Mal Metropolitan Bekasi, sama sekali nggak butuh waktu lama untuk langsung jatuh cinta sama cover-nya yang unyu-unyu. Dengan background yang dominan warna putih dan gambar keranjang permennya, membuat buku ini terlihat semakin manis dan "menggoda". Apalagi dengan spoiler-nya yang seperti ini :

"Kupikir, sebaiknya kamu jangan jatuh cinta kepada penulis. Ia lebih banyak memeras kenangan, sebanyak mungkin dari dirimu, untuk kemudian ditinggalkan."
Nalea tidak mendengarnya sebagai sebuah peringatan. Mereka tetap kian dekat. Nalea tidak paham apakah ia jatuh cinta atau tidak.


Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar


Finally! Setelah 30 hari mengadakan kuis yang berhadiah sebuah kitab fantasy karangan Om Brandon Sanderson, hari ini saya akan mengumumkan siapa satu orang yang beruntung itu.

Okay, dari ke-14 teman yang telah berpartisipasi (makasih banyak loh sebelum dan sesyudahnya karena udah ikutan :v) saya berhasil mendapatkan dua nama :

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



Well... Halo. Selamat malam. Konbanwa. Good evening. Guten abend. Goedenavon! 
Sugeng rawuh para tamu. Hehehe.

Sedikit mau cerita. Akhir-akhir ini, saya suka banget beli kitab [sebutan untuk buku yang tebalnya mencapai 400 halaman atau bahkan lebih] dan suka banget menelantarkannya. Nah, kitab yang lama belum dibaca, udah beli kitab yang baru lagi [maklum, suka kalap kalau main ke toko buku, wkwk]. Jadi, intinya, ada banyak buku yang belum sempat dibaca [dan sekarang udah pengen beli lagi, haha]. Oke, baik, itu bukan merupakan bagian yang penting.

Bagian yang pentingnya adalah, saya berniat untuk melepas satu novel saya yang berjudul ELANTRIS - THE CURSE OF THE HOLY CITY karya Brandon Sanderson. Karena saya belum sempat baca juga, here I give you some blurb :


Share
Tweet
Pin
Share
23 komentar


[ Credit photo : Anything Jakarta ]

Bagi para pencinta seni, terutama seni pewayangan, tentu Museum Wayang yang terletak di bilangan Kota Tua Jakarta ini sayang banget untuk dilewatkan. Yup, museum yang tepatnya berada di Jl. Pintu Besar Utara 27, Kota Tua, Jakarta Barat ini memang menyimpan berbagai koleksi wayang dari seluruh Indonesia dan beberapa di antaranya berasal dari luar negeri.

Gedung yang dibangun pada tahun 1640 ini pada awalnya merupakan gedung gereja tua yang bernama De Oude Hollandse Kerk (Gereja Lama Belanda). Pada tahun 1732 dilakukan renovasi dan berganti nama menjadi De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda). Namun, sayangnya, tahun 1808 gedung ini hancur karena gempa bumi. 

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Karena terbatasnya waktu, pada liburan Hari Raya kemarin, saya benar-benar nggak bisa main ke tempat yang agak jauhan. Jadilah, akhirnya saya dan beberapa teman saya hanya 'mampir' ke Setren. Yang memang lokasinya nggak begitu jauh dari tempat saya tinggal.

Desa Setren terletak di kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah. Sekitar 30 km dari kota Wonogiri ke arah Ponorogo. Untuk menuju ke Setren, dari rumah sakit Amal Sehat Slogohimo, terus ke utara. Mungkin ada sekitar 10 km.

Kalau dulu, pas jaman saya masih sekolah, jalan menuju ke Setren, benar-benar rusak parah. Aspalnya banyak yang mengelupas di sana-sini. Namun ketika kemarin saya berkunjung ke sana, sepertinya jalanannya sudah direnovasi. Walaupun belum semuanya.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Bagi para pekerja kantoran, pasti nggak ada yang lebih menyebalkan daripada ketika banyak kerjaan tapi mata nggak bisa diajak kompromi [alias ngantuk-rek]. Memang, ketika kantuk menyerang, biasa pengen meletakkan kepala di meja dan memejamkan mata untuk sekejap saja, wkwkwk.
Saat-saat yang rawan adalah ketika setelah makan siang. Antara pukul satu sampai pukul setengah tiga. Apalagi kalau cuaca sedang mendung dan hawanya agak-agak adem gimana gitu. Haduh, bawaannya pengen cepat-cepat pulang dan meluk guling. Hahaha.
Nah, biar nggak ngantuk saat ngerjain tugas kantor, 7 tips anti ngantuk di bawah ini, boleh juga dicoba!
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar


Well, setelah di postingan sebelumnya membahas tentang lagu-lagu Jepang yang paling oke [menurut saya], kali ini saya akan share beberapa soundtrack anime yang juga paling keren menurut saya. Hahaha #ribetbangetsih

Kenapa hanya 3? Beda dengan alasan postingan pertama yang emang dasar males ngetik [?] kali ini saya punya alasan cukup logis mengapa saya hanya memilih 3 lagu dari sekian banyak soundtrack anime yang [pastinya] jumlahnya bejibun [ceilehhh….]

Memang, sesungguhnya, ada begitu banyak anime dengan soundtrack yang bagus. Tak bisa dipungkiri, kalau soundtrack juga berperan penting untuk membuat feel dalam anime itu terasa lebih hidup. Namun, yang ngena dan nggak pernah bosen saya dengerin baru 3 [limit banget, sih]. Karena ketiga lagu tersebut benar-benar istimewa buat saya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Sampai sekarang, bahkan ketika saya merasa ada hobi-hobi lain yang lebih nge-hits dan kekinian, seperti traveling, kuliner, dan kanca-kancanya, saya lebih memilih untuk menghabiskan waktu luang dengan membaca.

Kenapa membaca? Well, setiap orang pasti memiliki alasan berbeda mengapa mereka lebih suka berdiam di kamar dengan setumpuk buku daripada pergi ke tempat-tempat baru yang -tentu saja- pasti mengasyikkan.

Begitu pula saya.

Sewaktu kecil, saya senang sekali membeli komik saku berukuran 15 x 10 cm yang dijual oleh abang-abang pedagang keliling. Kebanyakan komiknya berisi cerita hantu yang jalan ceritanya simpel dan cukup mudah dimengerti oleh anak-anak. Mulai dari situlah, saya kemudian tertarik dengan segala hal yang berkaitan dengan cerita. Setiap kali saya menemukan buku, saya pasti membacanya. Tujuannya, ya hanya satu : menemukan cerita yang menarik.

Saat masuk ke kelas 2 SD, Ibu Guru yang sampai sekarang masih saya ingat nama dan [sedikit] ciri-cirinya, meminjamkan kami buku-buku cerita untuk dibaca di rumah. Kami boleh memilih sendiri dan boleh meminjam lebih dari satu. Oke, tak ada yang lebih membahagiakan bagi seorang penikmat kata selain mendapatkan buku yang bagus untuk diajak menghabiskan waktu senggang bersama.

Bukankah begitu?

Sampai SMP, saya masih menekuni hobi tersebut. Apalagi saat SMP, disediakan perpustakaaan yang luas dan bukunya juga lumayan lengkap. Kebanyakan buku yang saya baca adalah novel. Novel teenlit especially dan beberapa novel fantasy. Sempat membaca beberapa novel sastra seperti Layar Terkembang, Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Merahnya Merah dan judul-judul lain yang sampai saat ini belum berhasil saya ingat [hehehe, xD].

Memasuki dunia kerja, well, cukup sulit untuk ‘menyempatkan diri’ untuk membaca. Atau minimal, sekedar membuka-buka buku. Yah, karena kesibukan baru dan masih perlu waktu untuk beradaptasi dengan keadaan. Ditambah dengan ketiadaan fasilitas ‘meminjam buku gratis’. Jadilah, untuk beberapa saat off menjadi pembaca. Paling hanya sekedar baca-baca notes di Facebook atau baca-baca thread di Kaskus.

Sekarang, ketika sudah berhasil menyesuaikan, saya ‘memulai lagi’ hobi membaca saya. Prinsip saya hanya satu : membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca, kita bisa menyambangi Jepang, Jerman, negara-negara di Eropa, Bali, Lombok walaupun hanya lewat deskripsi dan gambar. Tapi, bukankah itu lebih baik daripada tidak sama sekali?

Orang yang suka membaca, wawasannya tentu bisa bertambah luas. Karena setiap penulis menginginkan buku yang ditulisnya bermanfaat bagi pembaca. Jadi, tidak mungkin bukunya ditulis dengan asal-asalan. Setidaknya, ada pelajaran yang bisa kita ambil dari sebuah buku, walaupun itu dari sebuah novel fiksi sekalipun.

Bagi seseorang yang gila buku [mungkin saya juga termasuk], ia tidak akan segan mengeluarkan dana banyak untuk membeli buku yang diinginkannya. Sama halnya seperti seseorang yang hobi traveling, ia juga akan rela merogoh kocek demi mendapatkan liburan yang menyenangkan.

Setidaknya, ada 3 judul buku baru setiap bulannya. Yaa, walaupun 3 judul kadang tidak habis dibaca dalam waktu satu bulan. Hahaha. Namun, prinsip saya, setidaknya harus ada satu buku yang selesai saya baca dalam kurun waktu satu bulan.


Sampai saat ini, saya masih suka membaca novel ber-genre teenlit. Namun, sekarang, saya sedang keranjingan dengan novel fantasy anak-anak seperti Spellbinder, The Hobbit, Peterpan, Midnight for Charlie Bones dan ketujuh seri The Chronicles of Narnia. Untuk ke depannya mungkin akan mencoba naskah yang agak berat seperti Babad Tanah Jawi, The Lost City of Z, Sybil dan Angela’s Ashes.



[ My Collection ]


Oke, sejujurnya, alasan saya suka membaca adalah karena dengan membaca, kita bisa berimajinasi dan pergi ke tempat-tempat baru tanpa harus keluar dari kamar yang nyaman [kebanyakan orang-orang yang gila baca, punya imajinasi yang tinggi]. Tak butuh sunset di atas gunung, atau pasir pantai putih yang berkilau, atau makanan-makanan mahal, cukup sebuah buku keren dan secangkir teh di sore hari yang senyap dan damai.

See? Bukankah bahagia itu sederhana?

Tapi, bukan hanya karena saya suka membaca, saya jadi tidak suka traveling. Ada kalanya, saya juga ingin pergi ke tempat-tempat yang sejuk, hijau dan indah untuk menghilangkankan stress yang kadang bisa menjalar sampai ke ubun-ubun. Lain kali, anak gunung, anak mall, anak pantai dan anak-anak yang lain, perlu juga membaca buku, agar isi otaknya tidak cetek. Hehehe.

Bagi saya, membaca kini bukan lagi menjadi sebuah hobi. Tapi, sudah merupakan bagian dari hidup. Apalagi, sekarang sudah banyak terbit e-book, berbagai macam thread yang ceritanya lumayan seru, jadi yang nggak suka nentengin buku, bisa baca lewat smartphone.

Tapi, sejujurnya, saya lebih suka membaca buku cetak. Karena kalau dilihat orang, jadi kelihatan pinter. Hahaha [bagian yang ini, abaikan saja].


NOTE :

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis di blog mukhofasalfikri.com dengan tema Menulis Pengalaman Membaca


Sponsored by : 









Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Akhir tahun 2013 lalu, seorang adik kelas yang menurut saya mirip banget sama Tatsuya Fujiwara, merekomendasikan sebuah band Visual Kei pada saya.

Saya yang sama sekali nggak ngerti apa itu Visual Kei, langsung iseng buka Google dan mengetikkan kata Visual Kei di kotak pencarian. Nggak sampai sedetik, laman web pun mulai menampilkan hasil.
Karena nggak tertarik sama artikelnya, saya langsung menge-klik bagian ‘image’. Dan tahu nggak, gambar apa yang muncul?

Kebanyakan gambar yang muncul adalah cowok-cowok Jepang dengan dandanan gothic dan gaya rambut mirip emo. Karena kesengsem sama outfit-nya yang asli kece abis, saya buka salah satu gambar dan membaca artikelnya.
Share
Tweet
Pin
Share
11 komentar




Apa, sih yang ada di pikiran kamu kalau mendengar kata Jakarta? Macet, panas, isinya cuma gedung pencakar langit sama jalan raya semua? Eits, jangan salah. Di Jakarta juga ada loh, tempat-tempat sejuk yang banyak pohon-pohon hijaunya dan asli menyegarkan mata.

Yap, salah satunya adalah Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk yang terletak di kawasan Kapuk Muara, Jakarta Utara. Ketika saya ke sana, sekitar bulan Agustus 2015, harga tiket masuk untuk wisatawan lokal adalah sebesar 25.000. Sementara untuk wisatawan mancanegara, dikenakan biaya sebesar 250.000 [lumayan juga, ya, 10 kali lipatnya, haha].


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Well, Desember lalu, saya dan beberapa teman lama [teman SD dan SMK] diberi kesempatan untuk mengunjungi Bukit Cumbri. Yep, bukit yang lagi nge-hits banget akhir-akhir ini [betewe, sekarang masih nge-hits, nggak?].

Bukit ini, terletak di perbatasan antara Ponorogo dengan Wonogiri. Tepatnya di Desa Kepyar, Purwantoro, Wonogiri. Tapi, juga masuk dalam desa Pager Ukir, Sampung, Ponorogo [pura-pura nggak bingung, xD]. Well, memang begitu kali, ya kalau suatu tempat masuk dalam daerah perbatasan. Harus dibagi dua biar nggak rebutan. Apa kamu juga perlu dibagi dua biar nggak jadi rebutan? # duh #abaikan
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts

ABOUT ME

About Me
Films maniac who loves smell of lemons and earth after the rain. Read horror stories and do lettering.

Popular Post

  • Resep-resep Unik in Game LifeAfter
    Udah pada tau game LifeAfter belom? Yup, di postingan sebelumnya, saya udah menceritakan tentang beberapa keunikan dan apa saja yang b...
  • Confessions, Kegilaan di Setiap Pengakuan
    Judul : Confessions Judul asli : Kokuhaku Penulis : Minato Kanae Penerjemah : Clara Canceriana, Andry Setiawan Cetakan Pertama : ...
  • 10 Lagu Lawas Ini Dijamin Bikin Kamu Merasa Balik ke Masa Lalu!
    Yuhuuu, karena bosan sama playlist yang itu-itu mulu, saya akhirnya mencoba untuk mencari-cari lagu-lagu lama. Lagu saat SD, SMP, poko...
  • Catatan Liburan di Taman Safari, Bogor
    Pokoknya, jalan-jalan emang nggak ada matinya. Seperti yang saya alami bersama dengan rekan-rekan kerja satu tim, akhir April lalu. Kam...
  • It's Not Just A Hobby, It's Life!
    Sampai sekarang, bahkan ketika saya merasa ada hobi-hobi lain yang lebih nge-hits dan kekinian, seperti traveling, kuliner, d...

Categories

Books Budaya Festival Film Foods Game Giveaway Hobby Indonesian Book Indonesian Film Jakarta Jejepangan K-Drama Kuliner Music Notes Novel One Ok Rock Place To Eat Review Romance Teenlit Tips & Tricks Travel True Story Visual Kei What to Eat Wisata Wonogiri Writing

Recent Post

    Blog Archive

    • ►  2025 (4)
      • June 2025 (1)
      • May 2025 (1)
      • April 2025 (1)
      • March 2025 (1)
    • ►  2024 (5)
      • November 2024 (1)
      • September 2024 (2)
      • March 2024 (1)
      • January 2024 (1)
    • ►  2023 (9)
      • October 2023 (1)
      • September 2023 (2)
      • August 2023 (1)
      • June 2023 (1)
      • May 2023 (1)
      • March 2023 (1)
      • February 2023 (1)
      • January 2023 (1)
    • ►  2022 (9)
      • November 2022 (1)
      • October 2022 (1)
      • September 2022 (1)
      • August 2022 (1)
      • July 2022 (1)
      • June 2022 (1)
      • May 2022 (1)
      • March 2022 (1)
      • January 2022 (1)
    • ►  2021 (6)
      • November 2021 (1)
      • October 2021 (1)
      • September 2021 (1)
      • July 2021 (1)
      • April 2021 (1)
      • February 2021 (1)
    • ►  2020 (5)
      • December 2020 (1)
      • October 2020 (1)
      • June 2020 (1)
      • April 2020 (1)
      • February 2020 (1)
    • ►  2019 (7)
      • December 2019 (1)
      • October 2019 (1)
      • September 2019 (1)
      • August 2019 (1)
      • June 2019 (1)
      • March 2019 (1)
      • January 2019 (1)
    • ►  2018 (4)
      • September 2018 (1)
      • April 2018 (1)
      • February 2018 (1)
      • January 2018 (1)
    • ►  2017 (10)
      • December 2017 (1)
      • November 2017 (1)
      • October 2017 (1)
      • September 2017 (1)
      • August 2017 (2)
      • July 2017 (1)
      • May 2017 (1)
      • March 2017 (1)
      • February 2017 (1)
    • ▼  2016 (14)
      • December 2016 (1)
      • November 2016 (2)
      • October 2016 (2)
      • August 2016 (2)
      • July 2016 (1)
      • June 2016 (1)
      • May 2016 (1)
      • April 2016 (2)
      • March 2016 (2)

    Follow My Blog

    Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates