Pages

  • Home
  • BOOK REVIEW
  • FILM
  • MUSIC
  • TRAVEL
  • GAME
  • KULINER
Facebook Instagram Google + E-mail

Dream Liner

[ Floating Market, Bandung ]
Jujur saja, sejak masih duduk di bangku SMK, Bandung termasuk ke dalam daftar atas tempat yang paling ingin saya kunjungi. Pesona Bukit Bintang dalam novel Dealova telah berhasil membuat angan saya melayang, bahwa suatu hari nanti, saya dapat berkunjung ke tempat tersebut.
Dan kesempatan itu, akhirnya saya dapat. September tahun lalu, dengan berbekal sebuah kamera DSLR dan kenekatan, saya pergi ke Bandung. Sendirian. Naik kereta Argo Parahyangan yang berangkat pukul 15.30.
Sesampainya di sana, sekitar jam enam sore, ada seorang teman yang menjemput dan mengantarkan saya ke penginapan. Seorang teman dunia maya yang saya kenal lewat sebuah forum kepenulisan. Ia baik, walau sometimes I feel weird with his attitude.
Oke. Pertama kali menginjak tanah Bandung, yang selama hampir tujuh tahun ini saya impikan, I really feel excited. Akhirnya, saya di sini. Ada perasaan lega yang memenuhi rongga dada saya, kala itu. Dan malam itupun, kami habiskan untuk mengitari alun-alun Bandung dan cuci mata di kawasan Asia – Afrika.
Esoknya, kami berkunjung ke Air Terjun Pelangi yang terletak di daerah Cisarua, Bandung Barat. Air terjun setinggi 87 meter itu telah berhasil mengibur saya dan membuat saya melupakan sejenak segala aktivitas kantor yang melelahkan.
Namun, masalah muncul di hari kedua saya di Bandung. Motor teman saya masuk bengkel dan butuh untuk direparasi selama beberapa hari. Well, saya sempat merasa down. Masa’ jauh-jauh ke Bandung hanya untuk tinggal di kamar penginapan sambil baca buku Perfume? (Saat itu saya memang sengaja bawa buku untuk mengusir kebosanan di perjalanan).
Dan begitulah, saya memutuskan secara sepihak (karena saya memang sendirian ketika ke Bandung, wkwk) untuk pergi jalan-jalan sendiri. Floating Market adalah tempat pertama yang ingin saya tuju. Saya tidak jadi ke Bukit Bintang karena lokasinya sangat jauh dari penginapan.
Saya pakai sepatu, pakai jaket ala-ala Hyuga Hinata dan tas bergambar Kaneki Ken yang di dalamnya ada kamera Canon EOS 1200D. Sambil baca-baca artikel di Om Google, saya berjalan menuju stasiun angkutan umum. Sempat menunggu lama angkutan arah Lembang, karena hari masih cukup pagi dan belum begitu banyak orang berlalu-lalang.
Tapi, finally, ada satu angkutan yang disupiri oleh seorang babe-babe yang sudah lumayan tua. Tanpa pikir panjang apalagi mikir dua kali, saya naik ke angkutan tersebut. Tak berapa lama, angkutan pun berjalan.
Hampir mendekati lokasi, ternyata daerah tersebut macet minta ampun. Masa’ tiga puluh menit hanya bisa maju sejauh satu kilometer? Kan gokil. Namun, babe-babe tersebut tiba-tiba membelokkan setirnya dan melaju di sebuah jalan pintas yang sirkuitnya benar-benar kayak jalur offroad! Naik turun melintasi pegunungan, melewati lembah dan apalah-apalah itu. Saya hanya duduk di kursi belakang mengikuti arus sambil makan permen, berharap Floating Market sudah di depan mata.

  
[ Penampakan Floating Market ]

Setelah mengalami perjalanan yang gokil bin ajaib sekaligus menguras adrenalin, saya akhirnya sampai juga di Floating Market tanpa kurang suatu apapun. Serius, ini adalah kali pertama saya dengan pedenya jalan-jalan sendirian di tempat antah-berantah yang saya pun baru mengenalnya selama satu hari. Plus tujuh tahun di kepala saya.
Tiket masuk ke Floating Market ketika itu sebesar Rp 20.000. Setibanya di sana, saya langsung mengeluarkan kamera dan mulai jeprat-jepret ria. Tempatnya benar-benar luas. Ada banyak wahana yang tersedia. Seperti Outbond, Taman Kelinci, Taman Miniatur Kereta Api, Canoe, dll. Namun, yang paling menarik perhatian saya, tentu saja pasar terapungnya.
Untuk belanja di pasar terapung, harus menggunakan koin khusus. Koin khusus ini bisa ditukarkan di stand yang tersedia. Kalau tidak salah, waktu itu saya beli rujak, deh. Kemudian, saya duduk di dekat sebuah keluarga besar asli Bandung dan sempat mengobrol sebentar sambil menikmati makanan. Karena bawa-bawa kamera, mereka pikir saya wartawan. Mereka juga tanya kenapa saya pergi sendiri. Saya hanya nyengir dan menjawab kalau lagi ingin pergi sendiri. Hahaha. Tidak mungkin kan, saya menjawab karena tidak ada teman. Nggak lucuk!
Setelah puas mengobrol dengan keluarga itu, bukan puas sih tepatnya. Lebih kepada perasaan rikuh kalau berlama-lama dekat dengan orang asing, wkwk. Saya kembali mbolang, muter-muter di kawasan itu sambil sesekali mengambil foto.
Ketika sampai di sebuah tempat yang sepi, saya akhirnya bisa menarik napas lega. Pergi sendiri, di tempat yang tidak ada orang yang mengenal kita satu pun, ternyata asyik juga.
[ Maka, nikmat mana lagi yang kamu dustakan, Dek? ]
Saya memandang perairan yang tenang. Dengan background pegunungan dan pepohonan hijau, scene tersebut terlihat begitu mengagumkan. Saya akhirnya sadar, pergi sendiri justru bisa membuat kita menjadi lebih percaya diri. Kita jadi punya me time, untuk membahagiakan diri sendiri tanpa perlu memikirkan orang lain. Bisa dengan tenang, merenung, menyelami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam diri kita.
Saya pikir ini akan menjadi September saya yang hilang karena insiden sepeda motor masuk bengkel itu. Namun nyatanya, tidak. Lewat kejadian itu, saya akhirnya bisa memaksa diri saya untuk pergi tanpa harus mengandalkan atau merepotkan orang lain.
Serius, tidak ada perasaan yang lebih baik dibandingkan perasaan kala itu. Saya benar-benar bisa menghirup napas dengan nikmat. Bisa tersenyum dan melupakan masalah yang timbul. Ditemani angin sepoi-sepoi dan pemandangan yang begitu memukau. Maka, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan, Dek?
Sekitar jam dua siang, setelah mendapatkan cukup banyak foto yang bisa di-posting di blog, saya memutuskan untuk kembali pulang ke penginapan. Well, kesan pertama, memang begitu menggoda. Selanjutnya sih, terserah Anda.

Tapi, yang pasti. Saya akan kembali mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi. Tidak masalah kalau harus sendiri lagi. Siapa tahu nanti bisa ketemu warga lokal yang ganteng. Iya, tak? []
#Credit Photo : By Me 
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Older Posts

ABOUT ME

About Me
Films maniac who loves smell of lemons and earth after the rain. Read horror stories and do lettering.

Popular Post

  • Resep-resep Unik in Game LifeAfter
    Udah pada tau game LifeAfter belom? Yup, di postingan sebelumnya, saya udah menceritakan tentang beberapa keunikan dan apa saja yang b...
  • Confessions, Kegilaan di Setiap Pengakuan
    Judul : Confessions Judul asli : Kokuhaku Penulis : Minato Kanae Penerjemah : Clara Canceriana, Andry Setiawan Cetakan Pertama : ...
  • 10 Lagu Lawas Ini Dijamin Bikin Kamu Merasa Balik ke Masa Lalu!
    Yuhuuu, karena bosan sama playlist yang itu-itu mulu, saya akhirnya mencoba untuk mencari-cari lagu-lagu lama. Lagu saat SD, SMP, poko...
  • Catatan Liburan di Taman Safari, Bogor
    Pokoknya, jalan-jalan emang nggak ada matinya. Seperti yang saya alami bersama dengan rekan-rekan kerja satu tim, akhir April lalu. Kam...
  • It's Not Just A Hobby, It's Life!
    Sampai sekarang, bahkan ketika saya merasa ada hobi-hobi lain yang lebih nge-hits dan kekinian, seperti traveling, kuliner, d...

Categories

Books Budaya Festival Film Foods Game Giveaway Hobby Indonesian Book Indonesian Film Jakarta Jejepangan K-Drama Kuliner Music Notes Novel One Ok Rock Place To Eat Review Romance Teenlit Tips & Tricks Travel True Story Visual Kei What to Eat Wisata Wonogiri Writing

Recent Post

    Blog Archive

    • ►  2025 (4)
      • June 2025 (1)
      • May 2025 (1)
      • April 2025 (1)
      • March 2025 (1)
    • ►  2024 (5)
      • November 2024 (1)
      • September 2024 (2)
      • March 2024 (1)
      • January 2024 (1)
    • ►  2023 (9)
      • October 2023 (1)
      • September 2023 (2)
      • August 2023 (1)
      • June 2023 (1)
      • May 2023 (1)
      • March 2023 (1)
      • February 2023 (1)
      • January 2023 (1)
    • ►  2022 (9)
      • November 2022 (1)
      • October 2022 (1)
      • September 2022 (1)
      • August 2022 (1)
      • July 2022 (1)
      • June 2022 (1)
      • May 2022 (1)
      • March 2022 (1)
      • January 2022 (1)
    • ►  2021 (6)
      • November 2021 (1)
      • October 2021 (1)
      • September 2021 (1)
      • July 2021 (1)
      • April 2021 (1)
      • February 2021 (1)
    • ►  2020 (5)
      • December 2020 (1)
      • October 2020 (1)
      • June 2020 (1)
      • April 2020 (1)
      • February 2020 (1)
    • ►  2019 (7)
      • December 2019 (1)
      • October 2019 (1)
      • September 2019 (1)
      • August 2019 (1)
      • June 2019 (1)
      • March 2019 (1)
      • January 2019 (1)
    • ►  2018 (4)
      • September 2018 (1)
      • April 2018 (1)
      • February 2018 (1)
      • January 2018 (1)
    • ▼  2017 (10)
      • December 2017 (1)
      • November 2017 (1)
      • October 2017 (1)
      • September 2017 (1)
      • August 2017 (2)
      • July 2017 (1)
      • May 2017 (1)
      • March 2017 (1)
      • February 2017 (1)
    • ►  2016 (14)
      • December 2016 (1)
      • November 2016 (2)
      • October 2016 (2)
      • August 2016 (2)
      • July 2016 (1)
      • June 2016 (1)
      • May 2016 (1)
      • April 2016 (2)
      • March 2016 (2)

    Follow My Blog

    Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates