Pages

  • Home
  • BOOK REVIEW
  • FILM
  • MUSIC
  • TRAVEL
  • GAME
  • KULINER
Facebook Instagram Google + E-mail

Dream Liner


Ketika akhirnya [lagi-lagi] saya diberi kesempatan untuk mudik [ceritanya saya ini anak rantau, wkwk] waktu itu saya memilih untuk main-main ke telaga Claket, Wonogiri.

Yep, telaga yang tepatnya terletak di Sendangijo, Selogiri, Wonogiri - Jawa Tengah itu memang lagi hits banget akhir-akhir ini. Banyak foto-foto instagram maupun DP BBM yang menampilkan keindahan telaga tersebut. Dan sebagai anak kecil yang masih suka main [?] hati saya terketuk juga untuk mengunjungi tempat tersebut.   

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
[ Floating Market, Bandung ]
Jujur saja, sejak masih duduk di bangku SMK, Bandung termasuk ke dalam daftar atas tempat yang paling ingin saya kunjungi. Pesona Bukit Bintang dalam novel Dealova telah berhasil membuat angan saya melayang, bahwa suatu hari nanti, saya dapat berkunjung ke tempat tersebut.
Dan kesempatan itu, akhirnya saya dapat. September tahun lalu, dengan berbekal sebuah kamera DSLR dan kenekatan, saya pergi ke Bandung. Sendirian. Naik kereta Argo Parahyangan yang berangkat pukul 15.30.
Sesampainya di sana, sekitar jam enam sore, ada seorang teman yang menjemput dan mengantarkan saya ke penginapan. Seorang teman dunia maya yang saya kenal lewat sebuah forum kepenulisan. Ia baik, walau sometimes I feel weird with his attitude.
Oke. Pertama kali menginjak tanah Bandung, yang selama hampir tujuh tahun ini saya impikan, I really feel excited. Akhirnya, saya di sini. Ada perasaan lega yang memenuhi rongga dada saya, kala itu. Dan malam itupun, kami habiskan untuk mengitari alun-alun Bandung dan cuci mata di kawasan Asia – Afrika.
Esoknya, kami berkunjung ke Air Terjun Pelangi yang terletak di daerah Cisarua, Bandung Barat. Air terjun setinggi 87 meter itu telah berhasil mengibur saya dan membuat saya melupakan sejenak segala aktivitas kantor yang melelahkan.
Namun, masalah muncul di hari kedua saya di Bandung. Motor teman saya masuk bengkel dan butuh untuk direparasi selama beberapa hari. Well, saya sempat merasa down. Masa’ jauh-jauh ke Bandung hanya untuk tinggal di kamar penginapan sambil baca buku Perfume? (Saat itu saya memang sengaja bawa buku untuk mengusir kebosanan di perjalanan).
Dan begitulah, saya memutuskan secara sepihak (karena saya memang sendirian ketika ke Bandung, wkwk) untuk pergi jalan-jalan sendiri. Floating Market adalah tempat pertama yang ingin saya tuju. Saya tidak jadi ke Bukit Bintang karena lokasinya sangat jauh dari penginapan.
Saya pakai sepatu, pakai jaket ala-ala Hyuga Hinata dan tas bergambar Kaneki Ken yang di dalamnya ada kamera Canon EOS 1200D. Sambil baca-baca artikel di Om Google, saya berjalan menuju stasiun angkutan umum. Sempat menunggu lama angkutan arah Lembang, karena hari masih cukup pagi dan belum begitu banyak orang berlalu-lalang.
Tapi, finally, ada satu angkutan yang disupiri oleh seorang babe-babe yang sudah lumayan tua. Tanpa pikir panjang apalagi mikir dua kali, saya naik ke angkutan tersebut. Tak berapa lama, angkutan pun berjalan.
Hampir mendekati lokasi, ternyata daerah tersebut macet minta ampun. Masa’ tiga puluh menit hanya bisa maju sejauh satu kilometer? Kan gokil. Namun, babe-babe tersebut tiba-tiba membelokkan setirnya dan melaju di sebuah jalan pintas yang sirkuitnya benar-benar kayak jalur offroad! Naik turun melintasi pegunungan, melewati lembah dan apalah-apalah itu. Saya hanya duduk di kursi belakang mengikuti arus sambil makan permen, berharap Floating Market sudah di depan mata.

  
[ Penampakan Floating Market ]

Setelah mengalami perjalanan yang gokil bin ajaib sekaligus menguras adrenalin, saya akhirnya sampai juga di Floating Market tanpa kurang suatu apapun. Serius, ini adalah kali pertama saya dengan pedenya jalan-jalan sendirian di tempat antah-berantah yang saya pun baru mengenalnya selama satu hari. Plus tujuh tahun di kepala saya.
Tiket masuk ke Floating Market ketika itu sebesar Rp 20.000. Setibanya di sana, saya langsung mengeluarkan kamera dan mulai jeprat-jepret ria. Tempatnya benar-benar luas. Ada banyak wahana yang tersedia. Seperti Outbond, Taman Kelinci, Taman Miniatur Kereta Api, Canoe, dll. Namun, yang paling menarik perhatian saya, tentu saja pasar terapungnya.
Untuk belanja di pasar terapung, harus menggunakan koin khusus. Koin khusus ini bisa ditukarkan di stand yang tersedia. Kalau tidak salah, waktu itu saya beli rujak, deh. Kemudian, saya duduk di dekat sebuah keluarga besar asli Bandung dan sempat mengobrol sebentar sambil menikmati makanan. Karena bawa-bawa kamera, mereka pikir saya wartawan. Mereka juga tanya kenapa saya pergi sendiri. Saya hanya nyengir dan menjawab kalau lagi ingin pergi sendiri. Hahaha. Tidak mungkin kan, saya menjawab karena tidak ada teman. Nggak lucuk!
Setelah puas mengobrol dengan keluarga itu, bukan puas sih tepatnya. Lebih kepada perasaan rikuh kalau berlama-lama dekat dengan orang asing, wkwk. Saya kembali mbolang, muter-muter di kawasan itu sambil sesekali mengambil foto.
Ketika sampai di sebuah tempat yang sepi, saya akhirnya bisa menarik napas lega. Pergi sendiri, di tempat yang tidak ada orang yang mengenal kita satu pun, ternyata asyik juga.
[ Maka, nikmat mana lagi yang kamu dustakan, Dek? ]
Saya memandang perairan yang tenang. Dengan background pegunungan dan pepohonan hijau, scene tersebut terlihat begitu mengagumkan. Saya akhirnya sadar, pergi sendiri justru bisa membuat kita menjadi lebih percaya diri. Kita jadi punya me time, untuk membahagiakan diri sendiri tanpa perlu memikirkan orang lain. Bisa dengan tenang, merenung, menyelami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam diri kita.
Saya pikir ini akan menjadi September saya yang hilang karena insiden sepeda motor masuk bengkel itu. Namun nyatanya, tidak. Lewat kejadian itu, saya akhirnya bisa memaksa diri saya untuk pergi tanpa harus mengandalkan atau merepotkan orang lain.
Serius, tidak ada perasaan yang lebih baik dibandingkan perasaan kala itu. Saya benar-benar bisa menghirup napas dengan nikmat. Bisa tersenyum dan melupakan masalah yang timbul. Ditemani angin sepoi-sepoi dan pemandangan yang begitu memukau. Maka, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan, Dek?
Sekitar jam dua siang, setelah mendapatkan cukup banyak foto yang bisa di-posting di blog, saya memutuskan untuk kembali pulang ke penginapan. Well, kesan pertama, memang begitu menggoda. Selanjutnya sih, terserah Anda.

Tapi, yang pasti. Saya akan kembali mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi. Tidak masalah kalau harus sendiri lagi. Siapa tahu nanti bisa ketemu warga lokal yang ganteng. Iya, tak? []
#Credit Photo : By Me 
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
[ Credit Photo : The Amazing Movie ]

Pertama kali lihat cowok ini di dorama Bloody Monday Season 1, jujur aja, saya nggak begitu memperhatikan. Selain karena perannya yang nggak banyak, saya malah kesengsem sama Haruma Miura yang memang jadi main cast dalam dorama ini. Tapi, pas masuk ke Season 2... porsi peran Takeru Sato bertambah dan serius, dia jadi makin ganteng!!

Dari situlah akhirnya saya mulai cari-cari dorama atau film yang starring-nya abang Takeru Sato. Dan pas banget saat itu live action movie Rurouni Kenshin yang The Legend Ends rilis!! Waktu itu saya ngajak salah satu teman saya untuk nonton langsung di Blitz. Syukurnya, dia nyanggupin, wkwk. Padahal saya belum nonton kedua seri live action movie yang sebelumnya. Hahaha.

Aktingnya jadi Kenshin memang patut diacungi jempol. Ekspresinya dapet. Emosinya juga dapet. Dia bisa menjiwai perannya jadi seorang samurai. Nggak nyangka tampang polos kayak gitu ternyata adalah seorang pembantai. Pokoknya, I can't explain how wonderful he was! Penasaran sama aktingnya? Tonton sendiri, deh. Dijamin nggak nyesel! Wkwk. 

Okeh, iseng-iseng bikin postingan ini. Iseng apa khilaf? (Khilaf, Mbak, maapin. Karena abang yang satu ini memang selalu bikin khilaf. Hiks) Cuma mau ngasih tau profile + fun fact about this guy. Yah itung-itung mengenal lebih dalam cowok yang berhasil bikin saya meleleh semeleleh-lelehnya! Yuks, check this out!

[ Credit Photo : Pinterest ]


  • Name: Takeru Satoh
  • Japanese: 佐藤健 (さとう たけ)
  • Birthdate: March 21,1989
  • Birthplace: Saitama Prefecture, Japan
  • Height: 170cm
  • Blood Type: A
Walaupun tahun ini (2017) udah berusia 28 tahun, tapi dia masih keliatan hot yah. Hahaha. Nah, ini dia beberapa fun fact tentang mas ganteng yang sudah saya rangkum. Hasil dari nyomot beberapa blog, hehe (credit blog ada di bawah postingan).

[ Sial, ganteng banget 😂]

  • Waktu SD, dia ditawarin belajar Sorim sama ayahnya. And, he has black belt.
  • Selain ganteng, mas mas ini ternyata juga pinter. Dia masuk ke North High School di Prefektur Saitama Koshigaya dan sering dapat peringkat pertama. Bahkan, saat kelas IX dia dapat nilai 100 di pelajaran Matematika (sugoi!)
  • Dia juga aktif dalam beberapa kegiatan fisik. Saat SD dan SMP, dia main baseball. Dia juga tergabung dalam tim geju dan kegiatan lain.
  • Saat SMP, dia menerima lebih dari 10 cokelat pada hari Valentine dari senpai-senpainya (inimah udah nggak heran, wkwk)
  • Takeru Sato suka kucing!! Dia punya dua kucing yang bernama Kochirou dan Puchirou. Setiap kali pulang, dia selalu menyempatkan diri untuk bermain bersama dua kucingnya. 
  • Pada tahun 2007 dia didiagnosis terkena Pneumotoraks (kolaps paru) dan sempat menjalani perawatan medis selama 10 hari.
  • Walaupun SMP-nya dia lumayan terkenal, tapi di sekolah tinggi dia nggak populer, loh. Dia jarang keluar kelas saat jam istirahat.
  • Dia suka berbelanja di toko berbeda dan membeli banyak barang!
  • Takeru Sato itu sebenarnya pakai kacamata. Tapi, dia mengaku kalau kacamatanya sering hilang, wkwk.
  • Film favoritnya adalah Harry Potter.
  • Penyanyi favoritnya adalah Mr. Children, One Ok Rock (saya juga! Kok sama, sih. Jangan-jangan jodoh, haha) dan Shiina Ringo. Dia juga mengidolakan Michael Jackson.
  • Dia suka makan onigiri (yang asin)
  • Dia tidur sebelum tengah malam. Sehat, katanya.
  • Dia suka gonta-ganti baju kalau di rumah. He enjoys being fashionable katanya. Euh. 
  • Selain ganteng, pinter, suka olahraga dan penyayang binatang, maskuuh ini ternyata nggak ngerokok. Sumpah, cowok idaman banget inimah 😂

Yup, itu dia beberapa fun fact about Takeru Sato. Hmmm, ternyata dia memang pantas diidolakan, yah. Gak hanya jago akting, dalam kehidupan sehari-hari dia juga tampak menonjol. Baru kali ini saya jatuh cinta sama aktor sampai lumer begini, hahhaa. Maapin ya, maapin!! xD

Credit :
1. http://www.nenghepi.com/2015/01/profilfakta-sato-takeru-si-ganteng.html
2. https://annisa-bdmn.blogspot.co.id/2016/07/weird-fact-about-satoh-takeru.html

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Pada tanggal 9 - 10 September lalu, di lapangan Wisma Aldiron yang terletak di Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, ada festival Jejepangan. Yap! Jak-Japan Matsuri memang diadakan setiap setahun sekali. Biasanya sekitar bulan-bulan September. Buat yang sering datang ke festival ini, pastinya sudah tau kalau sebelumnya acara ini diadakan di Monas dan Gelora Bung Karno Senayan. 

Harga tiket masuk kemarin adalah sebesar Rp 40.000 dan itu berlaku untuk dua hari penyelenggaraan (9-10 September). Karena terbatasnya waktu, saya dan tiga orang teman saya datang pada hari Minggu. Walaupun sudah lewat, tapi acara itu benar-benar membekas di hati para pengunjungnya. Termasuk saya (gak ada yang nanya, wkwk).

Waktu itu dua orang teman saya berangkat duluan karena mau cosplay. Saya dan satu orang teman lagi (sebut saja namanya Asih), menyusul. Sekitar pukul setengah tiga, kami sampai di lokasi yang sudah dipadati pengunjung. Walau cuacanya nanas anget (baca: panas banget) namun antusiasme para pencinta Jejepangan ini tetap tinggi, loh!


[ Suasana di Jak-Japan Matsuri 2017 ]

Berbagai macam penampilan budaya ditampilkan di sana. Kalau dari Indonesia ada penampilan Lenong Betawi dan DKI Jakarta Cultural Performance. Untuk Jejepangannya, jangan ditanya. Banyaaaak! Di antaranya ada Cikarang KEION, Historia Band, Amakusa dan ada beberapa band Indonesia yang menyanyikan lagu-lagu Jepang. Nggak heran juga sih, kenapa perpaduan dua budaya ditampilkan di sini. Karena tema acara ini sebenarnya adalah "Indonesia & Japan Always Together" dan sebagai bukti persahabatan antar dua negara. So sweet banget, ya? Wkwk. 

[ Ada yang lagi main gaple, wkwk ]

Ada banyak stand yang mengelilingi lapangan Wisma Aldiron ini. Suka makanan Jepang? Suka takoyaki, okonomiyaki, ramen? Dehhh, di sini tinggal milih! Banyak banget stand yang menjual makanan tersebut. Dengan rasa dan harga yang beragam tentunya, pemirsa. Ada juga stand minuman yang menjual aneka kakiguri (es serut khas Jepang), ocha dan aneka macam squash. 

[ Masak Takoyaki dulu pemirsa ]

Pengen beli aksesoris khas Jepang? Jaket ataupun kaus anime? Sticker, poster, gantungan kunci, kipas, notes dan kawan-kawan yang bernuansa Jepang? Guys, di sini yang jual banyak. Pokoknya, buat kamu yang suka Jejepangan, di sinilah surganya, wkwk. Makanya saya nggak pernah ingin melewatkan festival yang satu ini karena keseruannya memang nggak ada tanding!

Di sini juga ada banyak mbak-mbak cantik en mas-mas ganteng yang cosplay jadi berbagai macam karakter anime. Jujur aja, saya datang ke acara ini cuma pengen hunting foto bareng cogan. Hahaha. Kocak? Memang, dari dulu. Wkwk.

                      






[ Para cosplayer yang kece-kece badai! ]


Selain surganya takoyaki, cosplay dan aksesoris, ada salah satu pertunjukan yang benar-benar menarik. Mikoshi, adalah sebuah tandu yang dihias megah seperti yagura. Katanya, Mikoshi digunakan untuk membawa objek pemujaan atau roh dari persemayaman permanen ke tempat peristirahatan sementara (otabisho) selama berlangsungnya Matsuri, dengan maksud untuk menenangkan roh-roh tersebut.

[ Penampakan salah satu Mikoshi ]

Setelah puas keliling-keliling, makan takoyaki, minum 2 porsi lemon squash dan hunting foto bareng para cosplayer, saya dan Asih memutuskan untuk pulang. Walaupun panas dan lelah, tapi kita tetap senang. Semoga kami bisa hadir lagi di acara tahun depan! 

Credit Photo : By Me
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Judul : Napoli, Ketika Jatuh di Pelukanmu
Penulis : Riskaninda Maharani
Penerbit : Diva Press
Cetakan Pertama : Mei 2015
Tebal : 268 halaman


Pertama kali lihat novel ini tuh, di Gramedia Bekasi. Saat itu sama seorang teman, lupa teman yang mana. Saya langsung ngambil buku ini dan menunjukkan padanya, "Ini yang nulis temen saya". Dia cukup kaget. Lantas, dia tanya, "Masa' sih? Kamu kenal dia?" Dan dengan pedenya saya menjawab, "Yoi." Padahal saat itu, sepertinya hubungan saya dengan si Penulis sedang nggak begitu baik. Pffffft.

Share
Tweet
Pin
Share
5 komentar


Judul : Cintaku Bersemi di Kios Bensin
Penulis : shytUrtle
Penerbit : LovRinz Publishing
Terbit : November 2016
Tebal : 153 halaman


Well, it's been so long. Kangen banget udah lama nggak ngerusuh di blog. Padahal mah nggak ada yang peduli, wkwk #sedih. Oke, mungkin karena terlalu banyak project yang pengen dikerjain, tapi malah nggak ada satu pun yang kelar. Haha. Ya beginilah kalau jadi orang maruk #janganditiru.

Setelah gagal di sana sini, akhirnya memilih untuk off sementara waktu dari project-project entahlah. Mungkin menenangkan diri dengan membaca buku bakalan jadi sesuatu yang asyik. Ya, memang. Apalagi kalau bukunya teenlit-teenlit unyu imut-imut gitu. Hahaha. Seperti buku yang akan saya review ini. By the way, saya order langsung dari penulisnya, loh. 
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Bagi pencinta Jejepangan, tentunya sudah tidak asing lagi dengan band kece yang satu ini. Yap! One Ok Rock. Band-nya mas Taka dkk kini memang menjadi ikon band rock fenomenal di Jepang.

Kemarin pas lagi browsing-browsing nggak jelas, saya nemu fakta unik tentang One Ok Rock di situs Sejuta Fakta. Salah satunya adalah awal mula terbentuknya nama One Ok Rock itu sendiri. Ternyata eh ternyata, di awal pembentukan band (sekitar tahun 2005) mereka suka latihan di akhir pekan pukul 1 malam. Pukul 1 malam bahasa Inggrisnya adalah One O'clock. Namun, tahu sendiri kalau lidah orang Jepang agak kesusahan ngomong 'L'. Semua L kedengarannya kayak 'R'. Jadilah nama One Ok Rock. Berasal dari One O'clock yang diplesetin. Wkwk. 

Nah, fokus yang akan saya bahas di sini bukan mengenai fun fact about One Ok Rock. Tapi, lagu-lagu dari mereka yang telah berhasil membuat saya jatuh cinta! Penasaran sama list-nya? Yuk dilihat!






5. The Beginning 

Yep. Semua orang pasti setuju bahwa soundtrack Rurouni Kenshin live action yang satu ini memang ketje badai. Tabuhan drum yang powerful disertai suara seksinya Mas Taka, selalu bisa bikin saya merasa semangat dan nggak tahan buat nggak ikutan nyanyi. Lagu ini adalah lagu pertama yang mengenalkan saya pada One Ok Rock. Kesan pertama emang begitu menggoda, ya. Karena itu saya tertarik untuk ngedengerin lagu mereka yang lain. 

4. Mighty Long Fall 

Mighty Long Fall adalah lagu One Ok Rock dari album Mighty Long Fall/ Decision yang juga dijadikan OST Rurouni Kenshin Live Action Movie 2 : Kyoto Inferno. Musiknya terkesan agak berbeda di lagu ini, tapi memang cocok untuk dijadikan soundtrack untuk Kyoto Inferno. Perpaduan antara lyrics English dan Jepangnya benar-benar keren. Mulai dari melody, lyrics, strong beat of drum sampai guitar riff-nya abang Toru, saya suka semua.

3. Listen

Salah satu alasan kenapa saya suka sama lagu ini adalah, version Japan Edition-nya featuring Avril Lavigne! Yap. Benar banget. Saya adalah salah satu fans mbak cantik yang satu itu, wkwk (nggak ada yang nanya xD). Selain karena musik One Ok Rock yang memang ear catching, lirik pada lagu ini ngena banget. Tell about friend and that we just have to listen to our heart. 


[Source image : creativedisc.com]

2. Clock Strikes

Ini dia lagu yang paling cocok di-stel saat bete luar biasa. Clock Strikes! Seperti lagu One Ok Rock kebanyakan, lirik dan musiknya penuh dengan energi penyemangat. Musiknya rame tapi nggak bikin kuping sakit. Tapi, yang paling penting buat saya, lagu ini selalu bisa bikin mood saya yang tadinya amburadul bisa kembali tertata rapi #ceileeeh. Wkwk. 

1. Taking Off

Yap! Satu lagi lagu dari album Ambition yang berhasil bikin saya jatuh cintah. Taking Off nggak pernah absen dari setiap playlist yang saya putar. Oke, lagu ini dimulai dengan powerful, stay powerful and ends with powerful. Perpaduan antara tension dan emotion-nya pas. Jadi, walaupun lagunya tuh rock banget, bisa bikin saya baper. Apalagi pas di bagian Don't lie, you know everything you do is slowly killing me. Well, kayaknya ini lagu emang nyeritain tentang cinta buta dan mati. Jadi, walaupun udah tau nyakitin, tetep aja dilanjutin. I'm never gonna let it go. Duh.

Okeh, secara keseluruhan lagu One Ok Rock memang bagus-bagus dan ear catching. Kalau kamu punya lagu yang bikin kamu jatuh cinta sama One Ok Rock selain track list di atas, boleh atuh saling berbagi ^^

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Pokoknya, jalan-jalan emang nggak ada matinya. Seperti yang saya alami bersama dengan rekan-rekan kerja satu tim, akhir April lalu. Kami liburan selama dua hari di Taman Safari, Bogor. Saya pikir, Taman Safari isinya kebun binatang doang. Eh, ternyata wahananya banyak dan tempatnya luas banget (norak banget deh gue, wkwk).

Taman Safari Indonesia terletak di Jalan Raya Puncak No. 601, Cibeureum, Cisarua, Bogor - Jawa Barat. Luasnya, nggak nanggung, gengs. 168 hektar! O Em Jei. Kebayang nggak, sih isinya apa aja? 

Kami otewe dari Jakarta, Minggu pagi sekitar pukul enam. Udara masih sejuk-sejuk gimana gitu dan langit masih agak gelap. Yang paling pentingnya, sih, jalanan masih belum begitu macet. Sekitar pukul delapan, kami sudah sampai di pelataran parkir dekat pintu masuk Taman Safari. 

Daan, dari sinilah my wicked journey dimulai! Hihi xD

Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Judul : First Love [Gagal]
Penulis : Mili Aresia & Lydia Putri
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2016
Tebal : 208 halaman

Fiuhh, finally. Setelah beberapa bulan ini dijejali dengan naskah nyastra, non-fiksi dan horor, akhirnya bisa juga baca teenlit lagi! Yay! I feel excited. Rasanya benar-benar kayak hidup kembali! #alaymodeon. Wkwk. Skip skip. Abaikan curhatan anak kecil yang satu ini. 

Sebenarnya, buku ini dibeli karena pengen banget ikut Gramedia Writing Project yang pendaftarannya harus menggunakan struk belanja buku yang ada logo teenlit-nya. Jadilah beli buku ini dan buku satu lagi yang belum sempat dibaca. Wkwk.  

Okay, karena sudah lama banget rasanya nganggurin blog, akhirnya saya memutuskan untuk membuat review buku ini. Penasaran apa isinya? Yuk, let's check it out!

Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
[ Credit Photo : Geeks and Com ]

Siapa yang nggak kenal film Resident Evil? Yup, film zombie yang diadaptasi dari video game itu akhirnya merilis The Final Chapter; film terakhir dari seri Resident Evil pada tanggal 27 Januari 2017 lalu. Sejak awal kemunculannya pada 2002, film tersebut sudah menarik perhatian para penggemar film, khususnya pecinta fiksi ilmiah horor.

Dan inilah, akhir dari perjalanan panjang Alice -but, I hope no. Film sejak saya masih SD sampai sekarang udah kepala dua. Film yang bener-bener keren di tiap chapter-nya. Explosion, action, bloods, ear-splitting noise. Yahh, walaupun agak-agak disturbing [namanya juga film zombie xD]

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

ABOUT ME

About Me
Films maniac who loves smell of lemons and earth after the rain. Read horror stories and do lettering.

Popular Post

  • Resep-resep Unik in Game LifeAfter
    Udah pada tau game LifeAfter belom? Yup, di postingan sebelumnya, saya udah menceritakan tentang beberapa keunikan dan apa saja yang b...
  • Confessions, Kegilaan di Setiap Pengakuan
    Judul : Confessions Judul asli : Kokuhaku Penulis : Minato Kanae Penerjemah : Clara Canceriana, Andry Setiawan Cetakan Pertama : ...
  • 10 Lagu Lawas Ini Dijamin Bikin Kamu Merasa Balik ke Masa Lalu!
    Yuhuuu, karena bosan sama playlist yang itu-itu mulu, saya akhirnya mencoba untuk mencari-cari lagu-lagu lama. Lagu saat SD, SMP, poko...
  • Catatan Liburan di Taman Safari, Bogor
    Pokoknya, jalan-jalan emang nggak ada matinya. Seperti yang saya alami bersama dengan rekan-rekan kerja satu tim, akhir April lalu. Kam...
  • It's Not Just A Hobby, It's Life!
    Sampai sekarang, bahkan ketika saya merasa ada hobi-hobi lain yang lebih nge-hits dan kekinian, seperti traveling, kuliner, d...

Categories

Books Budaya Festival Film Foods Game Giveaway Hobby Indonesian Book Indonesian Film Jakarta Jejepangan K-Drama Kuliner Music Notes Novel One Ok Rock Place To Eat Review Romance Teenlit Tips & Tricks Travel True Story Visual Kei What to Eat Wisata Wonogiri Writing

Recent Post

    Blog Archive

    • ►  2025 (4)
      • June 2025 (1)
      • May 2025 (1)
      • April 2025 (1)
      • March 2025 (1)
    • ►  2024 (5)
      • November 2024 (1)
      • September 2024 (2)
      • March 2024 (1)
      • January 2024 (1)
    • ►  2023 (9)
      • October 2023 (1)
      • September 2023 (2)
      • August 2023 (1)
      • June 2023 (1)
      • May 2023 (1)
      • March 2023 (1)
      • February 2023 (1)
      • January 2023 (1)
    • ►  2022 (9)
      • November 2022 (1)
      • October 2022 (1)
      • September 2022 (1)
      • August 2022 (1)
      • July 2022 (1)
      • June 2022 (1)
      • May 2022 (1)
      • March 2022 (1)
      • January 2022 (1)
    • ►  2021 (6)
      • November 2021 (1)
      • October 2021 (1)
      • September 2021 (1)
      • July 2021 (1)
      • April 2021 (1)
      • February 2021 (1)
    • ►  2020 (5)
      • December 2020 (1)
      • October 2020 (1)
      • June 2020 (1)
      • April 2020 (1)
      • February 2020 (1)
    • ►  2019 (7)
      • December 2019 (1)
      • October 2019 (1)
      • September 2019 (1)
      • August 2019 (1)
      • June 2019 (1)
      • March 2019 (1)
      • January 2019 (1)
    • ►  2018 (4)
      • September 2018 (1)
      • April 2018 (1)
      • February 2018 (1)
      • January 2018 (1)
    • ▼  2017 (10)
      • December 2017 (1)
      • November 2017 (1)
      • October 2017 (1)
      • September 2017 (1)
      • August 2017 (2)
      • July 2017 (1)
      • May 2017 (1)
      • March 2017 (1)
      • February 2017 (1)
    • ►  2016 (14)
      • December 2016 (1)
      • November 2016 (2)
      • October 2016 (2)
      • August 2016 (2)
      • July 2016 (1)
      • June 2016 (1)
      • May 2016 (1)
      • April 2016 (2)
      • March 2016 (2)

    Follow My Blog

    Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates