The Tokyo Zodiac Murders by Soji Shimada (2012) Misteri yang Tak Terpecahkan Selama Lebih Dari 40 Tahun!

by - June 19, 2025



Pada suatu malam bersalju tahun 1936, seorang seniman dipukuli hingga tewas di balik pintu studionya yang terkunci di Tokyo. Polisi menemukan surat wasiat aneh yang memaparkan rencananya untuk menciptakan Azoth sang wanita sempurna dari potongan-potongan tubuh para wanita muda kerabatnya. Tak lama sesudah itu, putri tertuanya dibunuh. Lalu, putri-putrinya yang lain serta keponakan-keponakan perempuannya tiba-tiba menghilang. Satu per satu mayat mereka yang termutilasi ditemukan, semua dikubur sesuai dengan prinsip astrologis yang diuraikan sang seniman. 

Pembantaian misterius itu mengguncang Jepang, menyibukkan pihak berwenang dan para detektif amatir, namun tirai misteri tetap tak terpecahkan selama lebih dari 40 tahun. Lalu, pada suatu hari di tahun 1979, sebuah dokumen diserahkan kepada Kiyoshi Mitarai, seorang astrolog, peramal nasib, dan detektif eksentrik. Dengan didampingi Dr. Watson versinya sendiri seorang ilustrator dan penggemar kisah detektif, Kazumi Ishioka dia mulai melacak jejak pelaku Pembunuhan Zodiak Tokyo serta pencipta Azoth yang bagaikan lenyap ditelan bumi. 


 Judul: The Tokyo Zodiac Murders
Penulis: Soji Shimada
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I : Juli 2012
Tebal: 360 hlm. 

Wah, kegemaran membeli buku-buku bekas dan random kadang bisa begitu mengejutkan. Setelah Voodoo, kisah detektif yang berlatar di Haiti, kini ada Tokyo Zodiac Murders, misteri pembunuhan zodiak yang menggemparkan Jepang pada tahun 1936. 

Awalnya, baca buku ini magernya minta ampun. Baca prolog doang bisa berhari-hari wkwk. Nah, karena di bagian prolog ini adalah surat wasiat Heikichi mengenai keinginannya untuk menciptakan Azoth sekaligus berisi beberapa clue. Jadi, rasanya kayak langsung dihantam di jidat disuruh mikir keras. 

Kisah ini diceritakan 40 tahun kemudian, pada tahun 1979, menggunakan sudut pandang Kazumi Ishioka seorang ilustrator yang kecanduan dengan kisah misteri. Dia memiliki rekan bernama Kiyoshi Mitarai, seorang astrolog, peramal nasib sekaligus detektif partikelir. Suatu hari, ada salah satu pelanggan Kiyoshi yang datang, namun bukan untuk diramal. Pelanggan wanita itu memberikan sebuah dokumen yang berkaitan dengan misteri pembunuhan zodiak Tokyo, 40 tahun yang lalu.  

Pelanggan tersebut adalah Misako Iida, yang merupakan anak dari seorang polisi yang dulunya terlibat dalam kasus pembunuhan zodiak Tokyo. Ketika sedang membereskan rak buku ayahnya yang sudah meninggal, Mrs. Iida menemukan catatan yang isinya membuatnya sangat terkejut. Mrs. Iida kemudian menemui Kiyoshi dan meminta detektif tersebut untuk memecahkan misteri kasus pembunuhan itu. 

Keduanya Kazumi dan Kiyoshidengan serius segera membahas kasus tersebut. Kazumi yang memang pencinta kisah misteri, mengetahui sebagian besar cerita-cerita yang beredar di masyarakat dan ini cukup membantu. Nah, masalahnya, Kazumi dan Kiyoshi ini merupakan dua entitas yang berbeda wkwk. Kazumi lebih banyak menggunakan perasaan dan Kiyoshi cenderung menggunakan logika. Ditambah dengan kelakuan Kiyoshi yang aneh, kadang membuat mereka saling bertabrakan. By the way, kedua manusia ini cowok yah.

Setelah melewati prolog yang rasa membacanya hampir seabad, akhirnya saya mulai semangat membaca cerita ini karena adanya Mr. Mitarai. Walaupun dia aneh tapi saya cukup tersanjung dengan pemikiran-pemikiran dan perilakunya yang eksentrik. 

Buku ini dikemas seperti pertunjukan panggung yang megah yang daftar isinya disusun setiap babak dan adegan. Oh ya, dalam novel ini banyak banget nama yang muncul, tapi di bagian awal cerita sudah ada daftar pemain. Jadi, kalo lupa bisa buka lagi halaman awal untuk mengingat-ingat. Namun selama membaca, memang ada beberapa tokoh yang tiba-tiba muncul tapi tidak dicantumkan di awal. Yah, gapapa dong malah jadi tantangan tersendiri, wkwk.

Seru. Setiap adegan memiliki petunjuk yang sengaja disebar oleh penulis. Ada beberapa ilustrasi juga. Penulis berinteraksi dengan pembaca lewat catatan intermezzo dan mengajak pembaca untuk menemukan siapa dalang dari pembunuhan zodiak Tokyo. Namun, sayangnya, saya sudah terlalu pusing membaca petunjuk dan hanya melanjutkan baca tanpa berniat menebak siapa pelakunya. Emang nggak bakat jadi detektif (T_T). By the way, kalo baca buku ini jangan sekali-kali langsung nge-cheat ke halaman paling belakang ya karena akan mengurasi esensi penasarannya.

[ Kiyoshi to Kazuma, mengenai Holmes ]

Nah, ini adalah salah satu kutipan Mr. Mitarai yang cukup memukau saya. 

"Kau tahu, mengamati pergerakan planet setiap hari membuatmu sadar betapa kecil dan remehnya kehidupan kita sehari-hari. Kita berdebat. Kita bertarung. Kita berjuang. Kita bersaing untuk meningkatkan kekayaan kita. Coba lihat alam semesta. Pergerakannya begitu dinamis, bagaikan jam raksasa. Bumi hanyalah satu roda penggerak dalam perangkat roda gigi jam tersebut, dan manusia tidak jauh berbeda dibandingkan bakteri. Jutaan demi jutaan bakteri menjalani kehidupan singkat mereka dengan bertempur dalam peperangan yang remeh. Mereka tidak berhenti untuk berpikir bahwa tanpa mekanisme alam semesta, kita semua tidak akan ada. Coba lihat apa yang dilakukan manusia, mereka saling bunuh demi simpanan uang di bank, yang tidak akan mereka belanjakan sampai mereka mati. Tidak masuk akal."

Sebagai orang yang suka dengan kisah-kisah misteri, novel ini membuat saya terkesan. Walaupun motif pembunuhannya memang umum & biasa, namun caranya begitu tidak biasa. Babak demi babak, adegan demi adegan, dialog demi dialog, ditulis dengan apik dan runut (kecuali di bagian prolog yang untuk saya pribadi bacanya harus penuh effort). Pembaca akan dibuat tidak sabar untuk bertemu dengan si pelaku. 

Nah, buku yang saya baca adalah buku terbitan lawas, 2012 dengan cover warna putih dengan gambar-gambar wanita yang anggota tubuhnya terpotong. Novel ini mengandung kejahatan mutilasi tapi bukan yang seram banget atau yang terlalu detail, jadi menurut saya masih aman aja. Sepertinya di Gramedia masih ada bukunya dengan cover yang berbeda. Oh ya, di buku terbitan lawas ini saya baru sadar kalo daftar isinya agak ngaco wkwkw. 

Bagi teman-teman yang suka dengan kisah-kisah misteri detektif, buku ini oke banget buat dijadikan koleksi. Nih saya kasih link-nya kalau mau purchase langsung di Gramedia online atau bisa juga cari di e-commerce kesayangan kalian yaa~!


Rate 10/ 10 (karena ada Pak Mitarai). 

Credit Photo: Personal Collection by Me (Nira Kunea)

You May Also Like

0 komentar