PASIEN; Novel Debut Naomi Midori yang Akan Membuat Perasaanmu Tidak Nyaman!

by - April 20, 2025


Akhir tahun kemarin, Penerbit Haru mengadakan acara bazaar buku. Kali ini saya datang ke kantor mereka yang berlokasi di Tangerang. Kantornya ini berada di area perumahan gitu ya guys. Seru banget kita bisa milih-milih buku dan bertemu langsung dengan staff Penerbit Haru. Tentunya, ada buku murah dan diskon yang banyak banget!

Sejak membaca buku Girls in the Dark karya Akiyoshi Rikako, saya jadi kepincut dengan buku-buku terbitan Haru dan tiap bulan mengoleksi buku-buku mereka. Selain genre-nya memang cocok dan saya suka, covernya juga bagus-bagus, wkwk.

Nah, salah satu buku yang saya beli kemarin berjudul Pasien. Nama Naomi Midori mungkin terdengar baru bagi sebagian pembaca seperti saya. Ternyata benar, buku berjudul Pasien merupakan karya pertamanya yang diterbitkan sekaligus menjadi pemenang dalam Inari Writing Festival 2023.

Enam anggota keluarga pemilik toko bangunan ditemukan terbantai di rumah mereka. Penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa mereka saling membunuh karena perebutan warisan. 

Namun, bagaimana jika insiden tersebut adalah hasil campur tangan orang lain?

Judul: Pasien
Penulis: Naomi Midori
Penerbit: Penerbit Haru
Cetakan Ketiga : Juli 2024
Tebal: 120 hlm.
Harga P. Jawa: Rp 75.000

Novel Pasien ini ber-genre iyamisu. Iyamisu adalah adalah subgenre fiksi misteri yang membahas tentang episode-episode mengerikan dan sisi gelap sifat manusia. Beberapa novel lain yang ber-genre iyamisu adalah Penance dan Confessions karya Minato Kanae serta Girls in The Dark dan Holy Mother karya Akiyoshi Rikako. 

Buku ini cukup tipis ya untuk ukuran novel, atau mungkin lebih tepat disebut sebagai novela. Pasien cocok banget buat kamu yang nyari buku yang bisa dibaca sekali duduk/ rebahan. Ada beberapa trigger warning yang perlu kalian perhatikan sebelum membaca buku ini, di antaranya : pembunuhan, kejahatan seksual, incest, kekerasan dan animal death

TRIGGER WARNING: VIOLENCE, INCEST, SEXUAL HARRASMENT, ANIMAL DEATH

Okay, cerita ini dibuka dengan kumpulan berita tentang pembunuhan anggota keluarga di salah satu desa. Lalu dilanjutkan dengan bab per bab. Yang menarik, Pasien memiliki alur maju mundur dan menggunakan POV yang berbeda-beda. 

Sebenarnya, untuk pelaku utamanya sudah ketebak di awal cerita. Namun, di ending saya nggak menyangka bahwa teman curhat si Pelaku merupakan pasien RSJ. Itu aja sih yang membuat saya agak kaget, atau mungkin saya melewatkan beberapa detil di awal cerita? Entahlah. Dan saya rasa, hal ini sebenarnya juga nggak memberikan efek yang signifikan terhadap inti cerita.

Sepanjang cerita, saya beneran kesel SEKESEL KESELNYA dengan keluarga Adil dan Yunus. Nama doang Adil, kelakuan kek setan. Nah, si Yunus juga udah tau hidupnya serba kekurangan tapi mau sok-sokan jadi pahlawan. Siapa sih yang tahan dengan keluarga yang fuck*d up begini? Saya rasa nggak ada orang yang normal di novel ini selain adik Imelda dan si pembuat berita SINTA NASRIL wkwkwk. 

Di beberapa bagian, saya mendukung hal-hal yang dilakukan Imelda (eh?). Dia menjadi penjahat karena situasi. Tapi, ada satu adegan di mana dia membunuh anak kucing hanya karena tuh kucing datang ke mejanya saat makan siang, saya akhirnya sadar kalau Imelda ini memang aslinya mengerikan. 

Novel ini memberikan gambaran jelas tentang bad parenting dan lingkungan yang penuh konflik bisa membuat anak menjadi pribadi yang nekat dan bahkan mampu melakukan hal-hal di luar akal sehat anak seusianya.  

Ada beberapa adegan yang cukup mengganggu dan membuat perasaan sangat tidak nyaman. Bagi saya, adegan itu adalah adegan di mana Imelda mengeksekusi Karim, pamannya yang memiliki gangguan kejiwaan. Saya nggak membenarkan perilaku si Karim, yah namanya juga orang tidak waras. Dan di sini posisinya Karim adalah korban. Namun, kalau orang ini "dilenyapkan", beban keluarga Yunus akan berkurang. Pokoknya, akar dari masalah ini adalah si Adil. Saya turut merasa puas saat keluarga tersebut akhirnya mendapatkan ganjaran yang setimpal, ya walaupun lewat campur tangan Imelda, hehe. 

Overall, walaupun tipis tapi novel ini cukup berisi. Untuk novel debut, penulisannya sangat rapi, alurnya cepat dan nggak bertele-tele, sebab-akibatnya dibangun dan diceritakan dengan baik. Suka juga dengan gaya ceritanya yang lugas. Untuk dialog masih agak kaku, tapi okelah. 

Orang-orang mungkin overhyped karena katanya plot twist-nya gila. Tapi menurut saya, justru yang menarik di sini adalah kelakuan si Imelda dan pemikirannya yang out of the box untuk melenyapkan keluarga Adil. 

Jadi, gimana, nih? Mumpung masih rame, yuk beli bukunya sebelum kehabisan!

Rate: 8/10

Credit Photo : Personal Collection by Me (Nira Kunea)




You May Also Like

0 komentar