Anjana, Kedai Horor yang Bisa Berpindah Tempat

by - September 24, 2021


"Terpujilah, Anjana! Terpujilah, Anjana! Terpujilah, Anjana!" Seru pria misterius itu. 

Rahasia bisa membunuhmu, tak peduli seberapa rapat kau menyimpannya. Terlebih jika rahasia yang kau simpan, adalah dosa pada masa lalu. 

Ini tentang sebuah kedai misterius, yang muncul di satu tempat, kemudian berpindah ke tempat lain dalam sekejap. Hanya tampak bagi mereka yang memiliki rahasia. Di Indonesia kita mengenalnya sebagai kedai nasi kucing. Di negeri jiran, Malaysia, ia disebut kedai nasi lemak.
 
Pemiliknya seorang pemuda tampan, ia gemar bercerita tentang berbagai cerita urban di mana pun ia muncul. Adapun, ceritanya selalu diawali dari sebuah kenyataan, dan kenyataan itu pasti akan selalu, berdarah.


Judul : Anjana (Kisah Jagat Lelembut Indonesia & Malaysia)
Penulis : @kedai_horor
Penerbit : Moka Media
Cetakan Pertama : 2019
Tebal : VIII + 288 halaman


Menuruti hasrat akan asupan cerita horor, akhirnya terbelilah buku ini. Beli online di Shopee dapat diskon ongkir dan diskon beberapa persen gitu, lumayan, wkwk. Bukan termasuk promosi loh ini, ya. Hanya berbagi pengalaman belanja 🤣

Buku ini terdiri dari sembilan kisah horor yang ditulis oleh sembilan penulis berkebangsaan Indonesia dan Malaysia. Tokoh utama dalam buku ini adalah seorang lelaki pemilik kedai bernama Sato. Sato digambarkan sebagai sosok pemuda tampan, selalu berpenampilan rapi dan bola matanya memiliki dua warna yang berbeda.

Mengangkat tema urban legend dari dua negara menjadikan buku ini terkesan unik. Apalagi urban legend yang dibahas merupakan urban legend yang jarang didengar. Cukup menambah wawasan mengenai tempat-tempat baru dan mitos-mitos yang beredar di sekitarnya. 

Urban legend sendiri merupakan mitos atau legenda yang seringkali dipercaya secara luas sebagai sebuah kebenaran. Kebanyakan urban legend berkaitan dengan misteri, horor atau bahkan kisah moral. Contoh dari urban legend yang terkenal adalah Wewe Gombel di tanah Jawa, Kuyang dari Kalimantan, Nyi Roro Kidul, Hantu Kuchisake-Onna di Jepang, Bloody Mary di Amerika dan masih banyak lagi urban legend lainnya. Umumnya, setiap negara memiliki urban legend tersendiri. 

Sesuai dengan blurb, kedai Anjana ini bisa berpindah tempat dalam waktu sekejap. Bahkan, antar dua negara (Indonesia dan Malaysia). Kemunculan kedai ini bisa di mana saja dan kapan saja. Di pinggir jalan, di ujung jalan besar, sampai di dekat hutan saat tengah malam. Pemiliknya, Sato sangat senang bercerita mengenai rahasia kepada siapa saja yang datang ke kedainya. Tak jarang rahasia yang diceritakan Sato merupakan kenyataan yang sedang dialami oleh pengunjung kedainya. 


Bagi pencinta cerita horor, sembilan cerita dengan gaya penulisan dan urban legend yang berbeda-beda akan cukup memberikan kepuasan tersendiri. Jujur saja, saya lebih suka membaca buku horor yang berupa kumpulan cerpen. Karena isinya tak hanya terpaku pada satu cerita saja. Tapi, yang namanya cerpen (cerita pendek) hanya seperti cerita sekelebat/ sekali habis, jadi kurang bisa mengeksplorasi tema yang diambil. Berbeda dengan novel yang ceritanya panjang dan biasanya pembahasannya cukup lengkap. Yah, tiap hal memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Sejauh ini, cerita-cerita di buku Anjana cukup bagus. Namun, yang agak mengganjal di hati saya, saya merasa ada keterkaitan antar tokoh di masing-masing cerpen. Namun, ketika sampai akhir, saya tidak menemukan jawaban yang memuaskan. But at least, kesembilan cerita dalam buku ini akan memberikan horor di malam-malammu. 

Rating : 4.3/ 5 

* Credit Photo : Personal Collection by Me (Nira Kunea)

You May Also Like

0 komentar