Pokoknya, jalan-jalan emang nggak ada matinya. Seperti yang saya alami bersama dengan rekan-rekan kerja satu tim, akhir April lalu. Kami liburan selama dua hari di Taman Safari, Bogor. Saya pikir, Taman Safari isinya kebun binatang doang. Eh, ternyata wahananya banyak dan tempatnya luas banget (norak banget deh gue, wkwk).
Taman Safari Indonesia terletak di Jalan Raya Puncak No. 601, Cibeureum, Cisarua, Bogor - Jawa Barat. Luasnya, nggak nanggung, gengs. 168 hektar! O Em Jei. Kebayang nggak, sih isinya apa aja?
Kami otewe dari Jakarta, Minggu pagi sekitar pukul enam. Udara masih sejuk-sejuk gimana gitu dan langit masih agak gelap. Yang paling pentingnya, sih, jalanan masih belum begitu macet. Sekitar pukul delapan, kami sudah sampai di pelataran parkir dekat pintu masuk Taman Safari.
1. Trekking menuju Resort Kemah Safari
Sampai di tempat parkir, kami dijemput oleh guide (Pak Bengbeng, Mas Bruno dan kawan-kawannya yang saya udah lupa namanya, tapi masih inget wajahnya, wkwk). Tas-tas kami yang isinya baju-baju dll, ditaruh di mobil pick-up. Nggak mungkin kan, kami trekking bawa-bawa tas yang berat. Karena ada yang bawa koper, lho! Serius! Haha.
[ Eksis dulu sebelum Otewe :D ] |
Sebelum trekking dimulai, kami stretching sebentar bersama dengan guide. Para guide yang keliatan baik-baik dan ramah-ramah itu juga menjelaskan peraturan-peraturan selama trekking. Tak lupa, poto-poto dulu di Riverside Area. Karena sepertinya malam sebelumnya hujan, jadi tanah di jalur trekking agak-agak lembek gitu. Tau nggak, sih. I feel hopeless saat sepatu putih gue menginjak tanah lembek itu. Sejalan-jalan gue cuma bisa ngakak. Hahaha. Namun, itu semua terbayar dengan aroma hutan yang masih asri dan udara sejuknya yang menenangkan. Sepatu udah kayak gembel mah bodo amat, wkwk.
Jalur trekking menuju Resort Kemah Safari ini lumayan. Sekitar 3 km jauhnya. Namun, waktu tempuhnya, nggak nyangka kalo cuma satu jam! Serius. Tak pikir 3 km itu jauh banget. Apa mungkin karena lagi jalan-jalan di alam, yah makanya nggak berasa. Karena yang ada, tuh cuma senang sama kalo ambil napas tuh rasanya damai banget. Mata juga demen gitu lihat yang ijo-ijo. Di sepanjang perjalanan juga ada beberapa sungai kecil. Yang airnya, asli dingin. Kayak air kulkas, tau nggak?
Sampai di Resort Kemah, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat. Sambil menanti makan siang, kami beristirahat sejenak menikmati desiran angin dan suara-suara air gemericik. Kalo begini, tuh rasanya, invoice, pre-alert, manifest dan omelan customer menguap entah ke mana. Wkwk.
[ Suasana di Resort Kemah ] |
Ba'da dzuhur, kami melanjutkan trekking kami yang kedua. Yaitu, menuju air terjun Jaksa. Berbeda dengan trekking kloter pertama yang memang benar-benar melintasi alam bebas, trekking kali ini kami melewati jalanan aspal dengan kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara [?] Eits, pepohonan macem-macem dink, bukan cemara doang. Wkwk. Jalur trekking menuju Curug Jaksa ini sudah berada di area bermain Taman Safari. Kami melewati beberapa wahana seperti Globe of Death dan Cowboy Store. Selain itu, juga banyak Taman Safari Trains yang sliwar-sliwer.
Naiknya kali ini lumayan, gengs. Berasa engap haha. Mungkin karena udah capek dengan trekking pertama dan jalur trekking yang udah banyak orang lewat. Eh, pas udah hampir sampai di atas, kami ketemu satu ekor nyemot. Tuh nyemot diem aja sambil makan kacang. Ane sama temen-temen ketawa-ketawa sambil saling ejek. Lumayanlah, hiburan, bisa buat pengalihan perhatian badan yang mulai terasa lelah, wkwk.
Setelah melewati beberapa anak tangga lagi, akhirnya kami sampai juga di Curug Jaksa. Yay! Curug Jaksa ini hanya memiliki ketinggian sekitar 45 meter. Tapii, tetep aja yang namanya air terjun itu bakalan keren sampai kapan pun. Sensasi ketika berada di bawah air terjunnya itu loh, sesuatu banget! Suara berisik air yang berjatuhan mengempas bebatuan, rasa dingin yang menjalar di kaki dan kerudung yang terbang-terbang. Brrr, seger!
[ Adem, Neng 😂 ] |
3. Nonton Cowboy Show
Turun dari Curug Jaksa, kami melewati Globe of Death lagi. Sayangnya, ketika kami sampai di sana, pertunjukan sudah selesai. Akhirnya, kami memutuskan untuk nonton Cowboy Show. Sayangnya lagi, Cowboy Show dimulai pukul 15.30 dan kami turun dari Curug Jaksa pukul 14.30. Wkwk. Tapii, ada tapinyaa. Sambil menunggu pertunjukan Cowboy dimulai, kamu sekalian akan dihibur oleh band yang terdiri dari mbak-mbak cantik dan om-om kece. Musiknya asik. Ala-ala koboi, reggae gimana gitu. Pokoknya keren, deh!
[ Teater Cowboy Show ] |
Tak terasa, satu jam telah berlalu. Setelah mbak-mbak cantik dan om-om kece itu menyudahi permainan band-nya, kami semua segera masuk ke ruang pertunjukan. Bukan ruang, sih tepatnya. Kayak teater gitu dengan panggungnya di bawah dan audience duduk berjejer membentuk setengah lingkaran.
Cowboy Show ini asli keren banget. Akting para pemainnya bener-bener udah professional. Mereka dan binatang yang digunakan untuk show (seperti kuda, banteng, ayam, dll) udah menyatu dan kompak. Efek suaranya juga mantep. Berasa kayak nonton teater sungguhan. Dan yang paling penting, para pemainnya juga ganteng-ganteng dan cantik-cantik (awas salpok, wkwk). Bagi yang liburan ke Taman Safari, saya rekomendasikan nonton Cowboy Show. Karena ini keren. Trust me! (It works!)
Selesai nonton Cowboy Show, kami kembali menuju camp sekitar pukul 16.30. Naik mobil pick-up dengan sisa-sisa gerimis yang membasahi bumi. Sembari ngobrol ngalor ngidul bareng temen-temen satu geng. O Em Ji, ternyata bahagia itu sederhana banget, yah. Hahaha.
=== Hari Kedua ===
Saya bangun pukul 05.15 kala itu, kalo nggak salah. Langit masih agak gelap. Dan udara masih dingin menggigit tulang. Rasanya pengen balik nyungsep ke sleeping bag. Tapi, saya harus melawan semua itu dan akhirnya berhasil mengajak tubuh ini otewe ke kamar mandi, wkwk. Air yang menyentuh kulit seketika membuat kesadaran langsung utuh kembali.
[ Penampakan Gunung Pangrango ] |
Selepas subuh, saya duduk-duduk di panggung kayu sambil melihat-lihat sekeliling yang masih sepi. Rasanya, sungguh damai. Segala hal yang kemarin memenuhi otak saya, kini menghilang. Dan saya berharap jangan kembali, hihi. Kalo disuruh tinggal di sini selama satu bulan lagi, saya masih sanggup kok walaupun airnya dingin kayak air kulkas, wkwk.
Sekitar pukul 07.00, kami diajak para guide untuk mengunjungi bangunan Giant Panda. Nah, sebelum mulai jalan-jalan lagi, kami sempat main games yang dipandu oleh guide. Gamesnya gokil abis. Bisa bikin ketawa ngakak. Dan yang paling penting, bisa menambah kedekatan tim kami. Ahh, I hope so.
Otewe menuju bangunan Giant Panda, jalurnya yaa lumayan. Ada mungkin sekitar 1 km dengan trek yang menanjak. Ya iyalah namanya juga pegunungan, hehe. Namun, di sepanjang kanan kiri jalan, kami disuguhi oleh pemandangan yang ketje abis. Nggak bakal nyesel walaupun capek. Bisa lihat gunung Pangrango dengan jelas.
[ Bang, lelah, Bang 😂 ] |
Sesampainya di atas, kami dipertemukan dengan sebuah bangunan yang ala-ala Chinesse dengan patung panda yang unyu-unyu banget. Sayangnya, pandanya masih di China, gengs. Masih urus ijin dulu katanya dan belum selesai. Yah, semoga aja cepat selesai. Karena sayang banget kalo nggak jadi dateng. Udah disiapin tempat sekeren ini.
[ Abaikan Model 😂 ] |
Finally, abis makan siang, dengan naik mobil pick-up lagi kami otewe menuju parkiran dekat gerbang di mana mobil yang akan membawa kami kembali menuju Jakarta sudah menunggu. Well, dua hari yang penuh cerita. Kalo diceritain lebih detail mah, bisa jadi novel ini nanti. Hehe.
Especially, thanks to PES Gengs yang udah menemani saya selama dua hari kemping di Taman Safari. Semoga ke depannya, saya bisa lebih sabar menghadapi kalian-kalian semua 😂
See you next journey, Guys!
Credit Photo : By Me
1 komentar
Ga nyesel deh ke giant panda, tempatnya keren abis apalagi buat yg hobi foto2, sayang kemaren kesorean kesananya jadi ga bisa lama2
ReplyDelete