Jadi, kemarin, gara-gara makan ayam yang agak alot, gigi geraham kanan jadi sakit. Udah coba kumur-kumur pakai air garam, minum obat pereda nyeri, sampai minum cataplam, rasanya masih senut-senut aja. Selama tiga hari cuma bisa makan bubur instan doang dan kesel aja bawaannya nggak bisa makan enak wkwk.
Okey, jadinya karena udah nggak betah nggak reda-reda nyerinya, saya coba chat ke dokter Elvia, dokter yang dulu pernah nambal gigi saya. Dulu pas pertama kali ke dokter gigi, saya cabut gigi, tambal dan scaling (pembersihan karang gigi) dan nggak sempat bikin artikelnya.
Saat chat Whatsapp, saya ditanya-tanya dulu sebelumnya makan apa, apakah ada gigi berlubang atau nggak. Saya jawab nggak dong, soalnya nyerinya di geraham atas dan emang nggak keliatan kalo dilihat biasa. Dr. Elvia menyarankan untuk datang ke klinik aja untuk dilakukan pengecekan. Oke, jadi langsung bikin appointment untuk bertemu di hari Minggu jam 3 sore.
Minggu sorenya, diantar oleh mas-mas, saya datang ke klinik yang berlokasi di Jl. Tanjung Duren Raya No.350C, RT.7/RW.3, Tj. Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11470. Kliniknya ini gampang banget dicari ya karena letaknya di pinggir jalan raya. Di sekitaran situ juga banyak ruko-ruko makanan.
Setelah menyelesaikan administrasi pendaftaran (di antaranya harus mengisi surat keterangan elektronik bahwa tidak memiliki gejala covid-19) kami menunggu di ruang tunggu yang terletak di lantai 1. Dulu pas jaman sebelum covid merebak, di lantai 2 juga ada ruang tunggunya. Tapi, sekarang sudah nggak ada lagi sepertinya. By the way, klinik gigi ini homey banget ya. Suasananya nyaman kayak di rumah. Lantainya dari kayu dan banyak ornamen-ornamen yang bikin ruangan tambah enak dipandang mata.
[ Ruang Tunggu Lantai 2 ] |
Nggak begitu lama menunggu, paling sekitar lima belas menit, saya dipanggil dan diarahkan ke lantai 2 untuk memulai konsultasi. Sejujurnya, saya udah nggak sabar pengen tau apa sih yang terjadi sama gigi saya wkwk.
Sesampainya di ruang "operasi", udah ada Dr. Elvia dan satu orang asisten beliau. Dr. Elvia ini bagi saya ramah dan communicate banget, ya. Makanya saya memilih langsung konsultasi ke beliau. Setelah ditanya-tanya sebentar, saya diminta rebahan di kursi khusus dan dilakukan pengecekan. Ternyata guys, ada gigi bolong di bagian geraham atas. Makanya tiap makan kok kayak ada yang nyangkut mulu. Tapi, emang kalo dilihat biasa nggak bakal keliatan karena letaknya cukup dalam.
Nah, setelah dilakukan pengecekan menyeluruh, Dr. Elvia memberikan penjelasan singkat apa aja yang perlu dilakukan dan biaya-biayanya. Tambal gigi? Ya sudah pastilah. Karena tambalan giginya ini di tempat yang "rumit" jadi tarifnya agak mahal. Kemudian harus scaling gigi juga karena udah muncul-muncul karang di bagian gigi sebelah kiri. Pelajaran juga nih, guys. Soalnya emang saya suka banget makan pakai gigi sebelah kanan dan jarang banget makan pakai gigi sebelah kiri. Jadinya gigi sebelah kiri itu kotor (muncul karang) karena jarang dipakai mengunyah.
Saya langsung mengiyakan supaya masalah gigi ini cepet selesai wkwk. By the way kalau misalnya nggak setuju atau ingin ditunda dulu untuk operasinya bisa aja sih. Atau misalnya cuma tambal gigi dulu, scaling-nya nanti aja juga nggak pa-pa. Saya memilih semua treatment yang dijelaskan karena memang malas bolak-balik lagi.
Proses operasinya memang nggak sakit. Cuma ngilu. Ya bayangin aja gigi kamu kena peralatan bedah, ngilu-ngilu dikit pasti ada hehe. Terus, kamu juga harus buka mulut cukup lama. Tapi, tenang, sama dokternya dikasih alat kayak semacam penyangga gitu supaya mulutnya nggak ketutup tiba-tiba. Pas bagian nambal gigi, kayak ada rasa asam-asamnya gitu. Oh iya, sebelum dilakukan eksekusi, biasanya dokter ngasih warning terlebih dulu sih, kayak misal "agak asam ya, agak sakit sedikit, ya" jadi kita nggak kaget.
Akhirnya, setelah sekitar satu jam lebih dioperasi, mulut terasa enteng. Karena sumber masalahnya sudah ditangani. Setelah tambal gigi, gigi kanan diminta untuk istirahat dulu, ngunyahnya HARUS pakai gigi kiri wkwk (diomelin dokternya). Setelah tiga hari, boleh makan tapi yang lembut-lembut dulu, terus nggak boleh makan/ minum yang panas/ dingin dulu. Nanti, kalau misalnya ada masalah sama tambalan giginya, boleh langsung konsultasi dengan Dr. Elvia.
Okey, setelah menyelesaikan pembayaran, kami langsung pulang. Buat teman-teman, jangan takut ke dokter gigi, ya. Sebenarnya, disarankan untuk rutin cek ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Tapi, taulah kebiasaan orang Indo, baru berobat setelah sakit, wkwk.
* Credit Photo : Personal Collection by Me (Nira Kunea)
0 komentar