[ Review Film ] Guardians of the Galaxy Vol. 3 (2023)

by - May 19, 2023


Guardians of the Galaxy, ini merupakan satu-satunya seri Marvel yang saya ikuti sejak perilisan volume pertamanya pada 2014 silam. Banyaknya karakter unik (ciri khas Marvel sepertinya memang terletak pada karakternya yang unik-unik) dan jalan ceritanya yang berlokasi di luar angkasa, menjadikan GOTG sebagai film favorit yang worth it untuk ditonton.
 
Pada GOTG vol 2, diceritakan bahwa Groot mengorbankan nyawanya demi teman-temannya. Namun, pada akhirnya, Baby Groot lahir kembali dengan tubuh pohonnya yang masih kecil dan imut. Asli, sih, karakter Groot ini lucu dan kocak banget. Apalagi dia cuma bisa ngomong I am Groot doang, wkwkw.  

Film diawali dengan penyerangan Adam Warlock yang diperankan oleh Will Poulter (yang juga memerankan tokoh Gally dalam film The Maze Runner) ke markas GOTG dan membuat keributan di sana. Beberapa superhero GOTG terluka dan yang paling parah adalah Rocket. Rocket merupakan salah satu pahlawan galaxy yang memiliki bentuk fisik seperti rakun dan merupakan pilot kapal GOTG. Rocket terluka sampai koma. 

Ada satu cara untuk menyelamatkan Rocket, yaitu dengan pergi ke markas High Evolutionary, sang pencipta Rocket Raccoon sekaligus villain dalam GOTG vol 3. Dan, perjalanan geng Guardian yang dipimpin oleh Peter Quill sang Star-Lord untuk menyelamatkan Rocket dan menjaga keseimbangan alam semesta pun dimulai. 

Seperti film-film sebelumnya, background musik dalam GOTG memang selalu berkelas. Sebut saja Creep dari Radiohead, Since You Been Gone milik Rainbow, In the Meantime - Spacehog, Do You Realize? yang dibawakan oleh The Flaming Lips hingga We Care a Lot-nya Faith No More atau No Sleep Till Broklyn - Beastie Boys. Lagu-lagu tersebut memang cocok untuk vibes GOTG dan membuat film semakin memukau. 

Selain musiknya yang khas, James Gunn telah berhasil mengaduk-aduk emosi penonton dengan kemunculan Teefs, Lylla dan Floor yang merupakan teman Rocket saat menjadi subjek eksperimen High Evolutionary. Nasib tragis yang mereka alami akhirnya menjelaskan masa lalu Rocket yang selama ini masih menjadi misteri. 
 
Tak hanya adegan sedih, adegan lucu pun tak ketinggalan. Mantis dengan segala tingkahnya yang polos dan sedikit konyol tapi kocak. Drax yang menyebalkan dan Groot yang hanya bisa mengucapkan kalimat I am Groot. Dialog-dialog para tokoh pun sukses mengundang tawa penonton. Terutama dialog antara Drax dan Mantis yang setiap saat selalu bertengkar, wkwk. 

Setiap tokoh di sini pun memiliki peran dengan porsi yang tepat dan memiliki kesempatannya masing-masing untuk "bersinar" sebagai pahlawan galaksi. Kesetiakawanan yang mereka bangun juga berhasil membuat penonton merasa dekat dengan geng Guardian. Hmm, rasa tidak rela apabila perjalanan geng luar angkasa ini berakhir. 

Lalu, bagaimanakah nasib Rocket Raccoon? Berhasilkah Star-Lord menyelamatkan nyawa Rocket dan menjaga teman-teman serta keseimbangan alam semesta? Segera ke bioskop terdekat ya, guys. Asli, nggak rugi nonton film ini. Disuruh rewatch pun, saya berangkat ~ (asal dibayarin, xixixi). 

Credit Photo: 

You May Also Like

0 komentar