Karena terbatasnya waktu, pada liburan Hari Raya kemarin, saya benar-benar nggak bisa main ke tempat yang agak jauhan. Jadilah, akhirnya saya dan beberapa teman saya hanya 'mampir' ke Setren. Yang memang lokasinya nggak begitu jauh dari tempat saya tinggal.
Desa Setren terletak di kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah. Sekitar 30 km dari kota Wonogiri ke arah Ponorogo. Untuk menuju ke Setren, dari rumah sakit Amal Sehat Slogohimo, terus ke utara. Mungkin ada sekitar 10 km.
Kalau dulu, pas jaman saya masih sekolah, jalan menuju ke Setren, benar-benar rusak parah. Aspalnya banyak yang mengelupas di sana-sini. Namun ketika kemarin saya berkunjung ke sana, sepertinya jalanannya sudah direnovasi. Walaupun belum semuanya.
Perjalanan dimulai jam setengah delapan pagi. Karena kalau siang, khawatir tempatnya sudah ramai dan keinginan untuk berfoto di air terjun tanpa 'background manusia' akan kandas, wkwk.
Sepanjang perjalanan, kamu bakal disuguhi oleh pemandangan alam berupa deretan pegunungan yang entah, saya sendiri pun nggak tau itu gunung apa [harus banyak belajar and cari tau again, kayaknya, haha]. Serius, belum apa-apa aja udah keren begitu.
View Sepanjang Jalan Kenangan Perjalanan
Girimanik Pagi Hari
Walaupun sudah jam sembilan, tapi udara di sana masih dingin. Sampai-sampai, mengembuskan napas saja masih berkabut. Maklum, daerah pegunungan.
Karena belum sarapan, kami segera mengunjungi salah satu penjual makanan dan memesan semangkuk mie rebus. Serius, itu adalah mie rebus paling nikmat yang pernah saya makan. Pas banget makan mie yang masih panas, lengkap dengan potongan cabai rawit hijau, sayuran dan telur di udara pegunungan yang dingin. Kamu pokoke harus coba, wkwk.
Di obyek wisata Girimanik ini, yang paling terkenal adalah air terjunnya. Nggak tanggung-tanggung, ada 3 air terjun dalam satu kawasan wisata.
Yang pertama adalah air terjun Condromoyo. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter. Dengan jarak tempuh menuju lokasi sekitar 500 meter. Dengan medan yang ramah dan jarak tempuh yang nggak begitu jauh, air terjun Condromoyo menjadi lokasi yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan.
Air Terjun Condromoyo
Yang kedua adalah air terjun Manikmoyo. Untuk menuju air terjun yang memiliki ketinggian hampir 70 meter ini, para pengunjung harus menempuh jarak sekitar 2 km. Tapi, jarak 2 km pun nggak akan jadi masalah, karena berjalan di antara pepohonan pinus dan udara yang sejuk itu menyenangkan banget loh pemirsah. Bagi para pencinta alam, 2 km mah kecil. Haha.
Air Terjun Manikmoyo
Yang ketiga adalah air terjun Tejomoyo. Serius, saya akui, medan menuju air terjun yang satu ini benar-benar sulit. Sesampainya di lokasi pun, suasananya sepi dan agak gelap karena pepohonan menghalangi cahaya matahari. Sepertinya, sudah mulai jarang wisatawan yang berkunjung ke air terjun Tejomoyo. Jadinya, tempat ini sudah nggak begitu terawat seperti air terjun yang lain. Sayang banget, padahal kalau dilihat, air terjun berketinggian 30 meter itu sebenarnya bagus.
Kira-kira, beginilah penampakan air terjun Tejomoyo yang dikutip dari laman Wisata Wonogiri. Karena saya juga nggak sempat jeprat-jepret di sana. Hehe.
Air Terjun Tejomoyo
Untuk tiket masuknya, ketika saya berkunjung ke sana kemarin adalah Rp 8000, sudah termasuk biaya parkir untuk kendaraan roda dua.
Bagi para traveler, pencinta alam dan bolang, wisata alam yang satu ini, sayang banget kalau dilewatkan. Udara pegunungan yang masih bersih, air terjun yang segar dan jernih, serta penduduk lokal yang ramah, maka, nikmat mana yang kamu dustakan? #eaaaaak
Baca juga : View Menakjubkan dari Puncak Bukit Cumbri
#photo : dok. pribadi
#air terjun Tejomoyo : Wisata Wonogiri
0 komentar