Terakhir kali ke Girimanik, kalo nggak salah di tahun 2016. Sudah 7 tahun rupanya tidak mampir ke tempat yang penuh kenangan ini. Hehe *curhat. Dulu saat masih masa-masa sekolah, ketika class meeting, suka main ke Girimanik walau lokasinya agak jauh. Nah, pada liburan Idul Fitri April 2023 kemarin, saya dan doi, serta teman saya dan doinya juga (wkwk) memutuskan untuk berkunjung ke Girimanik. Katanya, tempatnya jadi makin keren dan makin banyak spot fotonya.
Jam 10 siang, kami otewe menuju Girimanik. Bagi yang belum tau lokasinya, Girimanik berada di Ngerapah, Desa Setren Kec. Slogohimo, Kab. Wonogiri, Jawa Tengah. Sekitar 30 km dari kota Wonogiri ke arah Ponorogo. Untuk menuju ke Setren, dari rumah sakit Amal Sehat Slogohimo, terus ke utara, kira-kira 10 km.
Kurang lebih sekitar 45 menit berkendara, sampailah kami di Desa Setren. Di pintu masuk sudah ada ramai-ramai, untuk Mountain Camp letaknya di dekat pintu masuk. Namun, karena pengen ke air terjun, akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju area air terjun yang memakan waktu kira-kira 15 - 20 menit lagi. Hati-hati ya, karena jalannya cukup curam dengan salah satu sisinya adalah jurang.
Setelah sampai, kami segera memarkirkan motor. Sebelum melakukan trekking ke air terjun, kalian bisa beristirahat sebentar menikmati udara pegunungan di area pinus. Girimanik memiliki 3 air terjun. Air Terjun Ismoyo, Manikmoyo dan Tejomoyo. Area pinusnya sangat nyaman dengan pondok-pondok penjual makanan. Kalian bisa bersantai sambil memakan cemilan atau berswafoto dengan latar belakang hutan pinus yang asri.
Sangat disarankan untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan menuju air terjun. Karena lokasinya lumayan jauh dari area pinus dengan medan yang cukup menguras tenaga. Kami pun makan di salah satu pondok penjual pecel dan makan pop mie.
Perut sudah terisi, hari mulai siang, kami pun memulai trekking menuju air terjun Manikmoyo. Di awal perjalanan, medan masih belum begitu sulit. Ada bagian jalan yang dicor menggunakan semen, untuk memudahkan kendaraan warga yang melintas. Udara di sekitar masih begitu sejuk dengan pepohonan yang cukup rindang. Kami berjalan santai sambil berfoto dan menikmati pemandangan. Kami juga melewati kebun kopi dan pondok kecil yang bisa dipakai berteduh kalau hujan turun.
[ Trekking Menuju Air Terjun ] |
[ Kebun Kopi ] |
Untuk
menuju ke air terjun Manikmoyo, pengunjung harus melakukan trekking
sejauh kurang lebih 2 km. Waktu tempuh apabila berjalan santai adalah
sekitar satu setengah jam. Cukup melelahkan, ya. Namun, kelelahan itu
akan terbayar ketika sampai di area air terjun. Air terjun yang memiliki
tinggi hampir 70 meter ini sangat indah. Sejuknya udara pegunungan akan
membuat kamu betah berlama-lama di sini, apalagi sambil makan jajanan,
wkwk.
Setelah puas bermain-main di air terjun, kami memutuskan untuk kembali. Ketika kembali, gerimis sempat turun. Namun, karena kondisi pepohonan yang rindang, kami masih bisa berjalan pelan-pelan. Sesampainya di area pinus, masih ada beberapa pengunjung yang menikmati keasrian Girimanik. Namun, karena hari mulai sore dan kondisi langit agak mendung, kabut pun muncul. Karena hari sudah mulai sore, sekitar jam 3, kami pun meninggalkan area pinus. Kami berniat untuk mampir sebentar di Girimanik Mountain Camp.
Girimanik Mountain Camp memiliki konsep resto dan penginapan. Untuk masuk ke area ini, kalian hanya perlu membayar tiket masuk sebesar 5000 rupiah per orang. Cabin yang tersedia tidak begitu besar, hanya berkapasitas 2 orang dewasa. Apabila ingin menginap, sebaiknya booking terlebih dahulu.
Bagi pengunjung yang tidak ingin menginap, di sini banyak spot foto yang menarik dengan background pegunungan. Selain kabin-kabin yang berjajar (di sebelah kanan), bagi yang tidak ingin menginap, kalian juga bisa menikmati suasana di Girimanik sambil nongkrong dan makan. Di sini ada restoran yang menyediakan makanan-makanan khas Jawa dan camilan bagi pengunjung yang hanya ingin singgah. Di sekitar lokasi sudah disediakan tempat duduk dengan view pegunungan yang asri serta ada beberapa gazebo di bagian bawah.
Berikut adalah foto salah satu kabin yang berada di Girimanik Mountain Camp. Bentuk kabinnya sendiri sangat mungil seperti tenda dan kapasitasnya hanya bisa muat sekitar 2 orang dewasa. Tinggal di dalam kabin dengan suasana pegunungan yang asri, bisa jadi pilihan yang cocok untuk melepas penat.
Sebelum pulang, kami menyempatkan diri untuk makan sore di Girimanik Resto. Salah satu menu yang kami pesan adalah tahu gejrot. Tahu gejrot merupakan makanan khas Cirebon yang terbuat dari tahu goreng yang dipotong kecil-kecil dan disiram dengan kuah yang telah diberi ulekan cabai, bawang putih, bawang merah, belimbing wuluh dan gula. Tahu gejrot biasa disajikan di layah kecil.
Berbeda dengan area air terjun yang hanya buka sampai jam 5 sore, untuk Girimanik Mountain Camp, buka sampai pukul 10 malam. Hmm, bisa jadi tempat yang bagus buat malam mingguan, ya?
Berbeda dengan area air terjun yang hanya buka sampai jam 5 sore, untuk Girimanik Mountain Camp, buka sampai pukul 10 malam. Hmm, bisa jadi tempat yang bagus buat malam mingguan, ya?
Girimanik Waterfall
Operational Hours : 08.00 AM – 05.00 PM
Girimanik Mountain Camp
Operational Hours : 08.00 AM – 22.00 PM
Location : Ngerapah, Setren Village, District. Slogohimo, Wonogiri, Central Java
Credit Photo
Personal Collection by Me (Nira Kunea)
Personal Collection by Me (Nira Kunea)